Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyarankan agar sistem parkir di Jakarta beralih ke sistem digital.
Pasalnya, jika sistem parkir di Jakarta dilakukan secara digital, Ahok berpendapat data-data terkait perpakiran dapat tercatat.
"Aku pikir ke depan gitu, saya nggak tahu. Beliau [Gubernur Jakarta Pramono Anung] gimana ya. Sistem minimalnya mesti digital ya. Supaya kecatat ya," ujar Ahok ketika menyambangi Balaikota Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (22/5/2025).
Ahok menjelaskan sistem digital yang dimaksud contohnya penerapan transaksi nontunai (cashless), seperti yang pernah Dia coba saat masih menjabat sebagai gubernur.
"[Sistem parkir] Mesti cashless. kayak dulu lah kita pernah coba," ucapnya.
Meski demikian, Ahok juga membuka opsi penerapan sistem digital yang lebih canggih jika tersedia.
Baca Juga
"Mungkin yang lebih canggih lagi dari sekarang. Mungkin ya, saya nggak tahu," jelas Ahok.
BUMD Khusus untuk Parkir
Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga mempertimbangkan usulan pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) khusus untuk pengelolaan parkir.
Usulan tersebut sebelumnya disampaikan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta.
"Ya nanti kami akan diskusikan secara lebih mendetail," Gubernur Jakarta Pramono Anung di Balai Kota, Selasa (20/5/2025).
Pramono menuturkan bahwa sistem parkir di Jakarta memang perlu dibenahi, mengingat belum ada perubahan dalam 15 tahun terakhir.
Dia pun mendukung penerapan sistem nontunai sebagai bagian dari upaya penataan ulang pengelolaan parkir di ibu kota.