Bisnis.com, JAKARTA -- Kebakaran di Pasar Induk Kramat Jati Blok C1 hanguskan 90 kios kelontong, rempah segar dan bumbu dalam kemasan dini hari tadi (12/6/2017). Direktur Utama PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin, mengatakan peristiwa tersebut tidak akan mempengaruhi pasokan komoditi bumbu dapur.
"Kami memastikan kebakaran tidak akan mempengaruhi jumlah pasokan," kata Arief di Balai Kota, Senin (12/6/2017).
Kebakaran yang terjadi pada Senin (12/6/2017) sekitar pukul 01:50 berhasil dipadamkan tiga jam kemudian namun hingga kini masih belum ditemukan penyebab terjadinya kebakaran. Menurut Arief, sumber api berasal dari salah satu kios kelontong yang menjual plastik yang ikut terbakar di Blok C1.
"Api sudah bisa kita padamkan pukul 05:00 tadi. Kita juga pastikan apinya sudah padam. Dari 1.541 kios di Blok C1, 90 terbakar," ujar Arief.
Rencananya PD Pasar Jaya hari ini akan mengumpulkan para pedagang korban kebakaran untuk menentukan lokasi tempat penampungan sementara (TPS) untuk pedagang agar tetap bisa berjualan sambil menunggu kios yang baru dibangun.
"Lokasi kita di Pasar Induk cukup besar jadi bisa kita gunakan bahu jalan untuk TPS."
Pembangunan kios baru harus menunggu investigasi kepolisian selesai. Arief memperkirakan pembangunan dimulai setelah Lebaran.
Djarot Saiful Hidayat, Plt Gubernur DKI Jakarta, juga sempat berkomentar mengenai peristiwa kebakaran di Pasar Induk Kramat Jati.
"Para pedagang sudah kita kumpulkan untuk persiapan kita bikinkan tempat penampungan sementara sambil kita briefing supaya lebih hati-hati terutama menggunakan listrik," ujar Djarot di Balai Kota, Senin (12/6/2017).
Djarot sempat khawatir kebakaran berimbas ke unit mesin Controlled Storage Atmosphere (CAS) atau tempat penyimpanan stok cabai dan bawang yang baru saja diresmikan minggu lalu.
"Saya khawatir ganggu mesin CAS kita, tapi ternyata enggak karena jauh," kata Djarot.