Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

10 Hari Jelang Pelantikan Anies, Gubernur Djarot Deg-degan

Dalam hitungan hari, Djarot Saiful Hidayat akan menyerahkan jabatan Gubernur DKI Jakarta kepada Anies Baswedan.
Djarot Saiful Hidayat (kiri) meninjau pameran foto saat meresmikan Gedung Kerta Niaga di Kawasan Kota Tua, Jakarta, Kamis (5/10)./ANTARA-Muhammad Adimaja
Djarot Saiful Hidayat (kiri) meninjau pameran foto saat meresmikan Gedung Kerta Niaga di Kawasan Kota Tua, Jakarta, Kamis (5/10)./ANTARA-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Dalam hitungan hari, Djarot Saiful Hidayat akan menyerahkan jabatan Gubernur DKI Jakarta kepada Anies Baswedan.

Semakin mendekati hari pelaksanaan, hati Djarot semakin berdebar. Dia khawatir ada bawahannya yang tersandung masalah korupsi.

"Saya deg-degan lho sepuluh hari ini,” kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Kamis (5/10/2017).

“Jangan sampai ada (bawahan) yang macam-macam."

Ketika menjadi Wali Kota Blitar selama sepuluh tahun, ucap Djarot, tidak ada anak buahnya yang terjerat korupsi. Dia berharap hal sama terulang saat ini.

“Kalau ada dan kena tangkap, malu saya,” ucapnya.

"Karena ini tanggung jawab saya.”

Menurut Djarot, Jakarta memiliki sekitar 700 satuan kerja perangkat daerah dan unit kerja perangkat daerah dengan jumlah pegawai tidak kurang dari 69 ribu persen. Sedangkan nilai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang dikelola sebesar Rp 71,6 triliun.

Meski pengawasan sudah sangat ketat, ia tidak bisa memantau seluruhnya.

“Kami enggak bisa awasi yang kecil-kecil."

Djarot bersyukur Inspektorat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merilis program E-Audit atau Sistem Informasi Pengawasan (Si Insan) dan whistleblowing system atau Sistem Pengaduan Terpadu (Si Padu).

Djarot meminta pengawasan tidak terlalu rumit, tapi harus tunggal, terintegrasi, terpublikasi, dan transparan.

"Bayangkan, kalau disibukkan dengan pengawasan, pimpinan SKPD sibuk juga. Belum lagi kalau ada perkara kemudian dipanggil kepolisian, kejaksaan, dan KPK. Kalau cuma diperiksa satu-dua jam, enggak apa-apa. Kalau delapan jam, pekerjaannya bagaimana?" ujar Djarot.

Djarot menilai banyak waktu yang terbuang sia-sia hanya gara-gara persoalan pengawasan yang berbelit-belit. Ia meminta setiap aparatur sipil negara berada di jalan lurus dan saling mengingatkan.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper