Bisnis.com, JAKARTA - Mandiri Pekan Raya Indonesia (PRI) 2017 mengangkat empat tema utama, yaitu Pesta Musik dan Budaya, Pesta Kuliner, Pesta Belanja, dan Pesta Wisata.
General Manager PT Indonesia International Graha (IIG) penyelenggara Mandiri Pekan Raya Indonesia 2017 Deddy Andu mengatakan pesta musik dan budaya digawangi oleh Tembi Rumah Budaya yang mengusung tema ‘Suara Rupa’ di Panggung Nusantara.
“Dalam ajang Mandiri Pekan Raya Indonesia ini diharapkan pengunjung akan mendapatkan pengalaman kultural Nusantara tetapi dalam nuansa yang inovatif dan kekinian serta menyaksikan bagaimana generasi milenial tidak hanya piawai dengan gadgetnya tetapi juga punya minat besar untuk mengangkat tradisi musik," katanya dalam siaran pers, Jumat (3/11/2017).
Dia mencontohkan kolaborasi kekinian seperti Ganzer Lana Sasandois yang tampil pada seremoni pembukaan Mandiri Pekan Raya Indonesia, menyajikan lagu ‘Despacito’ dengan alat musik tradisional Sasando berkolaborasi dengan alat musik modern.
Ganzer Lana, sasandois kelahiran Pulau Rote 24 tahun yang lalu, adalah lulusan ISI Yogyakarta jurusan Etnomusikologi. papar Deddy Andu,
Tradisi Indonesia akan ditampilkan melalui para pelaku seni dari Aceh sampai Maumere. Bali akan tampil dengan setidaknya dua sajian inovatifnya yang akan ditampilkan oleh Sanggar Seni Alam Dewata menampilkan kolaborasi band dengan etnik Bali. Dan Gamelan Baleganjur, yang pada awalnya difungsikan sebagai pengiring upacara ngaben atau pawai adat dan agama, tapi dalam perkembangannya dipakai untuk mengiringi pawai kesenian.
Dari Aceh akan ditampilkan Gaya Gayo berfokus pada pengembangan tradisi Nusantara, terutama dalam kaitannya dengan musik dan komposisi. "Gaya Gayo juga memiliki misi mengedukasi bahwa tarian Saman hanya dimainkan oleh penari laki-laki dalam jumlah ganjil," lanjutnya.
Sementara itu, budaya Melayu akan diwakili salah satunya oleh Komunitas Ronggeng Deli yaitu komunitas diaspora Melayu yang tumbuh di Jakarta pada pertengahan tahun 2015. Ronggeng Melayu telah menjadi ekspresi masyarakat yang digunakan sebagai seni hiburan dan memunculkan gagasan kreatifitas berpantun.
Ada juga penampilan Orkes Kampung Wangak dari Maumera-Flores. Alunan nada, syair, koreografi, serta kostum yang dikenakan untuk memberikan gambaran tradisi, adat-istiadat, budaya, serta pola kehidupan sosial Orang Maumere.
"Di tangan anak-anak muda Wangak, musik etnik menjadi hidup ketika dikemas dalam bahasa yang ringan dan menghibur," ucapnya.
Panggung Teater akan diisi dengan atraksi dari PM Toh (Aceh) yang bernama asli Agus Nur Amal (PM Toh), seorang pendongeng yang sudah tak asing lagi namanya di ranah seni pertunjukan.
"Budaya Betawi akan diwakili Lenong Betawi Kampung Seni Yudha Asri yang akan mempersembahkan sebuah lakon lenong betawi diiringi musik gambang kromong, gong, kendang serta alat musik unsur tionghoa seperti tehyan, kongahyan dan sukong," katanya.
Tidak hanya bentuk atraksi yang ditampilkan tetapi Mandiri Pekan Raya Indonesia juga akan menyelenggarakan beragam lokakarya seperti: Workshop Batik; Workshop melukis topeng; Workshop Membuat Mainan Tradisional, bekerja sama dengan Komunitas Kampoeng Hompimpa, di PRI 2017 pengunjung akan diajarkan membuat mainan janur, laying-layang, Baling-baling Slepet dan lain-lain
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
