Bisnis.com, JAKARTA-- PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) terus mendukung konsep smart city Jakarta dengan menerapkan sistem pembayaran listrik prabayar, pengunaan sarana pengisian listrik umum dan penataan kabel jaringan listrik.
PLN Distribusi Jakarta Daya mencatat jumlah pelanggan Jakarta yang beralih ke langganan listrik prabayar atau disebut dengan program Listrik Pintar mencapai 29.000 orang hingga November tahun ini.
Dari data PLN, jumlah pelanggan pengguna Listrik Pintar di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya per November 2017 adalah sebanyak 1.903.643 pelanggan.
General Maneger PLN Distribusi Jakarta Raya mengatakan, Listrik Pintar memberi berbagai keuntungan untuk pelanggan. Disamping lebih mudah mengendalikan pemakaian listrik, sistem prabayar juga memiliki keunggulan seperti tidak ada rekening minimum.
"Tahun ini, pelanggan prabayar meningkat 29.000. Banyak keunggulan yang bisa didapatkan, sepertinya masyarakat sudah mulai sadar," katanya, Rabu (20/12).
PLN akan melakukan sosialisasi untuk menyasar pelanggan listrik yang masih pasca bayar. Salah satu upayanya, PLN memberikan token listrik gratis kepada pelanggan di Jakarta yang melakukan migrasi dari layanan paskabayar menjadi prabayar atau Listrik Pintar.
"Kegiatan ini juga bertujuan untuk mensosialisaskan keunggulan listrik prabayar. Dapat dikatakan, pemberian token listrik ini merupakan apresiasi kepada pelanggan karena sudah beralih ke Listrik Pintar [Listrik Prabayar]," katanya.
Upaya meningkatkan pengalihan Listrik Pintar ini juga mendukung warga Jakarta dalam menjalankan konsep kota smart city. Upaya lainnya, PLN juga membangun 1.000 unit sarana pengisian listrik umum (SPLU).
Ikhsan menjelaskan, pembangunan SPLU bulan hanya dihadirkan untuk kendaraan listrik. Tetapi, juga agar lebih dekat dengan pelanggan. Di SPLU, pelanggan bisa membeli token listrik. Menurutnya, penjualan listrik SPLU dari pertama berdiri pada Awal tahun hingga November sudah mencapai Rp2,1 miliar.
"Makanya kita letakkan SPLU di tempat-tempat umum yang mudah dijangkau masyarakat dan pengendara kendaraan listrik," katanya.
Sementara itu, PLN juga ikut berkontribusi dalam penataan kota sebagai langkah mendukung Jakarta Smart city. PLN akan memindahkan kabel jaringan tegangan rendah (JTR) ke bawah tanah sepanjang kurang lebih 200 kms. PLN mengeluarkan anggaran sebesar Rp 80 miliar untuk pengerjaan ini.
Saat ini, PLN Distribusi Jakarta Raya memiliki aset Rp20 triliun, diantaranya 70 unit gardu induk, 40.000 kms kabel jaringan tegangan rendah, dan 20.000 kms kabel jaringan tegangan menengah.