Bisnis.com, JAKARTA - Belasan pedagang di pasar Tanah Abang Blok G mengaku setuju dengan rencana pemerintah membongkar gedung tempat mereka berjualan dan mau direlokasi sementara asal tempat untuk relokasi itu layak.
Rudi Hantoro pedagang sarung jok di lantai dasar Blok G mengaku sebenarnya belum mengetahui rencana pemerintah membongkar tempatnya berjualan. Meski baru mengetahui rencana itu, dia mengaku setuju dengan rencana pemerintah tersebut. "Saya mau aja direlokasi asal tempatnya layak," kata dia ditemui di Blok G, Rabu, 3 Januari 2017.
Rudi menyebutkan sejumlah syarat untuk tempat relokasi itu. Dia mengatakan ingin agar tempat relokasi itu berwujud toko. Dia tidak mempermasalahkan jika bangunan itu hanya semi permanen, asalkan toko itu bisa ditutup jika malam tiba. "Kalau cuma dikasih tenda saya enggak mau," kata dia.
Rudi bahkan tidak mempermasalahkan jika harus membayar uang sewa di tempat relokasi itu. Dia mau membayar asal pemerintah memenuhi persyaratan yang tadi ia sebutkan.
Lain Rudi, lain Rozali. Pedagang baju di lantai dua Blok G ini mau dipindahkan asal pemerintah menyediakan tempat yang lebih strategis. Dia mengaku Blok G sepi pengunjung. Apalagi setelah Gubernur Jakarta Anies Baswedan menutup Jalan Jatibaru Raya untuk berjualan pedagang kaki lima.
Dia ingin agar tempat relokasi itu jaraknya dekat dengan Stasiun Tanah Abang. "Saya sih maunya di situ tuh," kata dia sambil menunjuk Jalan Kebon Jati yang ada di depan pasar Blok G. "Dagang di trotoar juga enggak apa-apa kata dia.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan tengah mempersiapkan lahan untuk relokasi gedung Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang akan segera dirobohkan, dan tanah milik Abraham Lunggana, alias Haji Lulung, menjadi salah satu alternatif.
"Salah satu opsinya memang (tanah) milik Haji Lulung, tapi ada satu opsi lain yang lagi saya coba lihat. Nanti dilihat mana yang terbaik saja, atau malah dua-duanya. Pokoknya kita tidak ingin menghadirkan sebuah solusi yang akhirnya malah menghantam para pedagang kecil di Tanah Abang ini," ujar Sandiaga Uno di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 2 Januari 2018.