Bisnis.com, JAKARTA--Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi di DKI Jakarta pada 2017 tumbuh mencapai 6,22% (yoy) atau terakselerasi dibandingkan pertumbuhan tahun lalu sebesar 5,88% (yoy).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Donny P. Joewono mengatakan ada beberapa hal yang mendongkrak realisasi pertumbuhan Ibu Kota.
"Di samping adanya dorongan dari suksesnya pelaksanaan pilkada, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta tahun lalu terdorong peningkatan kegiatan investasi dan ekspor yang mampu memanfaatkan perbaikan ekonomi global dan nasional," ujarnya, Selasa (6/2/2018).
Namun, seiring melemahnya kinerja belanja pemerintah pada akhir tahun, pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV hanya mencapai 5,88% (yoy).
Dia menuturkan secara keseluruhan, akselerasi pertumbuhan ekonomi didorong oleh membaiknya investasi dengan pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pada tahun 2017 yang cukup tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Terutama dengan terus berlanjutnya investasi bangunan yang diinisiasi pemerintah melalui pembangunan sejumlah proyek infrastruktur dan konstruksi yang dimulai serentak pada awal 2017. Menurutmya, akselerasi kinerja investasi tersebut berimplikasi pada dorongan kinerja impor.
Baca Juga
"Pertumbuhan impor pada keseluruhan 2017 juga mengalami akselerasi yang cukup tinggi dibandingkan dengan 2016," imbuhnya.
Di sisi lain, lanjut Donny, kemampuan konsumsi rumah tangga di DKI Jakarta selama tahun 2017 tetap terjaga dengan capaian pertumbuhan menguat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Semakin meningkatnya konsumsi rumah tangga selama tahun 2017 memberikan dorongan positif pada lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor yang tumbuh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Pilkada serentak di DKI Jakarta serta beberapa daerah lainnya turut berkontribusi pada akselerasi pertumbuhan ekonomi Ibukota, melalui capaian konsumsi Lembaga Non-Publik yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) yang tumbuh cukup tinggi pada tahun 2017.
Lebih lanjut, aktivitas Ibukota yang disibukkan dengan pembangunan sejumlah infrastruktur dan konstruksi mendorong akselerasi pertumbuhan lapangan usaha (LU) Konstruksi.
"Peningkatan pertumbuhan pada komponen pengeluaran tersebut juga sejalan dengan pertumbuhan LU di Ibu Kota," katanya.