Bisnis.com, JAKARTA -- Setelah mengalami keterlambatan dikarenakan badai dan cuaca buruk di perjalanan, akhirnya dua rangkaian pertama yang terdiri dari 12 unit kereta Mass Rapid Transit (MRT) tiba di Jakarta.
Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta Tubagus Hikmatullah mengatakan dua rangkaian kereta tersebut telah berlabuh di Tanjung Priok pada Rabu (4/4/2018) pukul 06.30 WIB, setelah sebelumnya dikirim dari Toyohashi, Jepang
"Proses penurunan kereta dari kapal kargo akan dilakukan pada Kamis (5/4) dan dilanjutkan untuk proses pengiriman ke Depo Lebak Bulus dengan menggunakan multi-axle trailer menuju ke Depo Lebak Bulus," ujarnya seperti dikutip dalam siaran pers, Rabu (4/4).
Hikmatullah melanjutkan kontainer tersebut akan bersandar di Dermaga 101 Utara berbarengan dengan set cars milik PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).
Setelah merapat di pelabuhan Tanjung Priok, vessel pembawa kereta MRT akan melalui serangkaian proses dan membongkar barang bawaan yang lain sebelum melakukan proses bongkar muat (unloading) dua set kereta MRT Jakarta.
Proses pengiriman menuju Depo akan berlangsung mulai Kamis (5/4) hingga Minggu (8/4) mulai pukul 22.00 WIB hingga 05.00 WIB tiap harinya, guna mengurangi dampak kepadatan lalu lintas yang ditimbulkan.
"PT MRT Jakarta telah melakukan serangkaian uji coba dan simulasi pengiriman sejak Februari 2018. Mudah-mudahan pengiriman ke Depo berjalan lancar," imbuhnya.
Proses pengiriman kereta MRT Jakarta melalui beberapa proses. Pertama, jadwal pengiriman dari pabrik Toyokawa ke Pelabuhan Toyohashi pada 21-28 Februari 2018.
Selanjutnya, dilakukan perakitan dan pengepakan kereta di Pelabuhan Toyohashi pada 23 Februari-3 Maret 2018. Lalu, pengangkatan (lifting) dari pelabuhan Toyohashi ke kapal laut pada 5-7 Maret 2018.
Kemudian, kapal pengangkut gerbong kereta berangkat menuju pelabuhan Tanjung Priok pada 7 Maret 2018 dan seharusnya tiba pada 26 Maret 2018.
Sementara itu, gerbong kereta ketiga hingga kesepuluh masih dalam tahap perakitan. Gerbong kereta ke-11 dan 12 dalam tahap mempersiapkan bagian perakitan, sedangkan gerbong kereta ke-13 dan 16 belum dikerjakan.
Setiap unit kereta MRT Jakarta akan didaftarkan untuk diberikan identitas nomor kereta oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Untuk itu, PT MRT Jakarta telah mengirim surat ke Dirjen Perkeretaapian Kemenhub.
Di Depo Lebak Bulus, sudah tersedia workshop dan halaman yang cukup luas untuk penyimpanan kereta. Nantinya, kereta tersebut akan dirakit satu per satu di Depo. Setelah selesai dirakit, gerbong kereta akan disimpan sebelum dilakukan uji coba track Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Spesifikasi rolling stock PT MRT Jakarta, di antaranya badan kereta terbuat dari stainless steel, memiliki dimensi 2,950 mm x 3,655 mm, serta dapat menampung penumpang hingga 1.850-1.900 orang per rangkaian kereta. Satu rangkaian kereta terdiri dari enam gerbong kereta.
Proses pengerjaan rolling stock tersebut sesuai dengan paket pengadaan atau tender CP-108 yang dimenangkan oleh Sumitomo Corporation pada Maret 2015.
Sumitomo Corporation lantas menunjuk Nippon Sharyo, LTD. untuk memproduksi 16 rangkaian kereta rel listrik, di mana masing-masing rangkaian terdiri dari 6 kereta. Dengan demikian, Nippon Sharyo bertanggung jawab untuk memproduksi 96 gerbong kereta rel listrik.