Bisnis.com, JAKARTA-Situasi perdagangan produk tekstil di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, cenderung masih lesu, kendati momentum menjelang bulan puasa Ramadan sebagai masa panennya telah tiba.
Ahmad Rizal, pedagang pakaian anak-anak di Blok F Pasar Tanah Abang, mengatakan situasi yang lazim terjadi dalam sebulan menjelang bulan Ramadan, penjualan akan meningkat karena tingginya permintaan dari pedagang daerah.
“Silahkan bertanya ke pedagang yang lain, biasanya sekarang ini siklusnya penjulaan dalam partai besar karena tingginya permintaan dari pedagang asal daerah. Tapi, lihatlah situasinya cenderung sepi,” katanya, Rabu (11/4/2018).
Menurutnya, situasi perdagangan yang relatif rendah di Pasar Tanah Abang itu diduga antara lain kerena banyaknya masyarakat di daerah yang cenderung menekan anggaran belanja pakaian, atau meningkatnya transaksi secara online.
Namun, lanjutnya, dari ribuan pedagang yang ada di Pasar Tanah Abang itu belum banyak yang melayani penjualan secara online, sebagai pelengkap cara berdagang dengan mengikuti trend gaya berbelanja konsumen.
Baca Juga
Sementara itu Fakhma, warga Ciputat Timur, Tangerang Selatan, mengatakan seperti tahun-tahun yang lalu, berasama pengurus majlis taklim, berbelanja busana seragam sebulan menjelang Ramadan dengan pertimbangan harganya lebih murah.
“Belanja sekarang ini barengannya para pedagang dari daerah, harganya bisa lebih murah hingga 25%-30%, dibandingkan dengan sepekan menjelang Ramadan, misalnya mukena bisa Rp500.000 per kodi [20 lembar] dan busana muslimah Rp130.000 per lembar yang kualitasnya menengah,” ujarnya.
Dia mengungkapan untuk bisa mendapatkan harga murah di Pasar Tanah Abang harus membeli minimal setengah losin atau setengah kodi, sehingga misalnya baju koko seharga Rp100.000 per lembar bisa dibeli hanya Rp75.000 per lembar.
Menurutnya, berbelanja di Pasar Tanah Abang sekarang lebih nyaman baginya, karena begitu turun dari kereta rel listrik di stasiun Tanah Abang langsung naik bus Tranjakarta secara gratis hingga Blok F atau Blok A dan begitu pula pulangnya.
Sedangkan Novita, pengunjung Blok A Pasar Tanah Abang, mengungkapkan pasar tersebut akan dipadati pengunjung pada sepekan menjelang bulan Ramadan, kemudian seminggu pertama bulan puasa akan sepi dan mulai setengah bulan menjalang Lebaran akan padat lagi pengunjungnya.
"Saat itu harga-harganya sudah cukup tinggi, bisa 50% lebih tinggi dari sekarang," ujar warga Bekasi Utara di sela-sela kesibukannya berbelanja didampingi suaminya.