Bisnis.com, SURABAYA - Calon Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan produk lain akan siap beriklan bila reklame rokok dilarang, sehingga daerah tidak perlu khawatir pendapatan asli daerahnya berkurang.
"Saat saya dilantik menjadi wali kota, pendapatan asli daerah Rp400 miliar. Saat ini, menjadi Rp900 miliar," kata Bima dalam Konferensi Indonesia tentang Tembakau atau Kesehatan (ICTOH) ke-5 di Surabaya, Senin (7/5/2018).
Bima mengatakan ketika rokok dilarang bereklame, produk-produk lain seperti gaya hidup, minuman, penyedia jaringan seluler dan perbankan akan masuk menggantikan.
Menurut Bima, setiap zaman memiliki trennya masing-masing. Saat ini, tren gaya hidup sehat sedang naik sehingga pelarangan reklame rokok akan dapat digantikan oleh reklame produk-produk lain.
"Dampak positif dari pelarangan iklan rokok terjadi di Kota Bogor. Saat ini, saya menjadi salah satu ketua Asosiasi Wali Kota Antitembakau se-Asia Pasifik," tuturnya.
Karena itu, yang menjadi pekerjaan rumah selanjutnya adalah mendorong daerah-daerah lain untuk berani melarang reklame rokok demi masa depan anak-anak bangsa.
Baca Juga
"Teman-teman di DPR juga perlu didukung agar mereka ikut berjuang. Itu bahasa saya yang paling halus bagi teman-teman di DPR," kata Bima.
Bima Arya kembali mencalonkan diri dalam Pemilihan Wali Kota Bogor 2018. Saat ini dia sedang cuti dari jabatan wali kota dan digantikan wakilnya, Usmar Hariman, sebagai pelaksana tugas.