Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meninjau lokasi revitalisasi Lapangan Banteng pada Senin (7/4/2018).
Sandiaga menargetkan revitalisasi Lapangan Banteng rampung dua pekan lagi.
Dia mengklaim progres revitalisasi Lapangan Banteng sudah mencapai 98 persen. Penyelesaian proyek ini molor dari target semula pada April 2018.
"Kami canangkan dua minggu lagi sebelum memasuki bulan Ramadan ini bisa (selesai)," kata Sandiaga di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2018).
Revitalisasi Lapangan Banteng merupakan proyek pemerintah DKI bekerja sama dengan HAP Architect. Proyek ini dicanangkan sejak 2016, tetapi baru mulai pembangunan pada Maret 2017.
Adapun dana pembangunan berasal dari pembayaran kompensasi koefisien lantai bangunan (KLB) PT Sinarmas Land dan corporate social responsibility (CSR) PT Sinar Sosro.
Proyek revitalisasi terbagi dalam beberapa pekerjaan, yaitu pembangunan pagar di sekitar lapangan bola, pembangunan lapangan olahraga, perbaikan Monumen Pembebasan Irian Barat dan pengerjaan taman. Menurut pantauan, beberapa titik yang belum rampung yakni monumen dan papan diorama Pembebasan Irian Barat.
Baca Juga
Sandiaga ingin Lapangan Banteng dapat diakses publik secara terbuka dua pekan lagi. Kata dia, lokasi yang berdekatan dengan Masjid Istiqlal akan membuat Lapangan Banteng ramai dikunjungi orang.
Sandiaga ingin area tersebut menjadi zona konservasi, olahraga, dan pertamanan bagi warga.
"Ini menarik karena taman ini bisa mempersatukan. Ada Istiqlal, Katedral, dan Gereja Imannuel di dekat sini," ujarnya.
Dalam peninjauan Lapangan Banteng hari ini, Sandiaga Uno mengajak Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Keduanya berkeliling di area tersebut selama sekitar satu jam.
Turut hadir mendampingi Sandiaga Uno, di antaranya Kepala Dinas Kehutanan, Pertamanan, dan Pemakaman DKI Jakarta Djafar Muchlisin, Kepala Dinas Bina Marga Yusmada Faizal, Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede, dan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Michael Rolandi. Sedangkan Sri Mulyani didampingi oleh Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmatawarta.