Bisnis.com, JAKARTA – Pemprov DKI Jakarta telah meminta Dinas Sosial DKI untuk menanggulangi pengemis musiman di Ibu Kota.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengimbau agar warga Jakarta menyalurkan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) ke badan resmi pengelola ZIS seperti Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah (BAZIS). Hal ini karena BAZIS akan menyalurkan dana yang terkumpul ini kepada orang yang benar-benar memerlukan.
"Saya sudah koordinasi dengan Dinas Sosial juga agar mereka [Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial/PMKS] dibina. Mereka ini musiman datang karena mengambil manfaat rasa kepedulian masyarakat untuk berbagi," kata Sandi pada Senin (11/6/2018).
Dia menambahkan bahwa dalam menangani persoalan PMKS musiman ini, Dinas Sosial akan dibantu oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), kecamatan hingga keluarahan. "Peduli itu disalurkan melalui lembaga resmi pemerintah," ungkapnya.
Seperti diketahui, menjelang Lebaran ini sejumlah PMKS dari luar daerah datang ke Jakarta untuk memanfaatkan momentum zakat. Kendati demikian, hanya sebagian dari mereka yang benar-benar membutuhkan pertolongan dana. Bahkan, sebagian dari mereka merupakan pengemis musiman yang hanya ada ketika momen hari besar nasional.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, jumlah kemiskinan di Ibu Kota pada September 2017 lalu mencapai 3,78%. BPS mencatat, jumlah kemiskinan tersebut terbilang stagnan dalam lima tahun terakhir.
Dengan demikian, Pemprov DKI Jakarta menargetkan bisa menurunkan hingga 1% angka kemiskinan tersebut.
Sebelumnya, Sandi mengatakan bahwa kemiskinan merupakan permasalahan yang mendesak sehingga memerlukan langkah penanganan dan pendekatan yang sistematik, terpadu, serta menyeluruh.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar warga yang tergolong miskin diperlukan sejumlah langkah strategis dan komprehensif yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
Pemprov DKI akan mendorong pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta perintisan wirausaha baru dengan gerakan One Kecamatan One Center for Entrepreneurship (OK OCE) untuk membuka peluang kerja sehingga menggerakkan ekonomi kerakyatan dan mengentaskan masalah kemiskinan.
"[Melalui program ini] kita bisa turunkan selama 5 tahun [kemiskinan] dan menciptakan 200.000 lapangan pekerjaan,” kata Wagub.