Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Politisi PDIP Harap Anies Baswedan Tidak Maju di Pilpres 2019

Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di DPRD DKI, Gembong Warsono, berharap Gubernur Anies Baswedan bertahan di Jakarta. Dia tak menghendaki Anies Baswedan maju dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019.
Gembong Warsono/Istimewa
Gembong Warsono/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di DPRD DKI, Gembong Warsono, berharap Gubernur Anies Baswedan bertahan di Jakarta. Dia tak menghendaki Anies Baswedan maju dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019.

Gembong berharap Anies Baswedan berbicara pada hati nuraninya sebelum menantang Joko Widodo atau Jokowi di Pilpres 2019 mendatang. Jokowi adalah figur dari PDIP.

“Pak Anies baru saja mendapat amanah untuk membawa masyarakat Jakarta menjadi maju kotanya, bahagia warganya,” kata, Rabu (11/7/2018).

Gembong mengungkap itu meski dia beberapa kali mengkritik sikap dan kebijakan Anies Baswedan sebagai Gubernur Jakarta. Dia, misalnya, hanya menyebut Anies Baswedan bermain kata-kata tentang program naturalisasi sungai dan pembangunan rumah lapis.

Dia juga mengkritik Anies Baswedan karena menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 30 Tahun 2018 tentang Izin Usaha Mikro dan Kecil memperbolehkan rumah dijadikan tempat usaha.

Gembong pula yang bicara hak interpelasi DPRD DKI untuk mengevaluasi penataan Pasar Tanah Abang yang dilakukan Anies Baswedan.

Tentang kebijakan untuk mencabut larangan becak beroperasi di Jakarta juga mendapat komentarnya yang pedas. Menurut Gembong Warsono, melegalkan becak di Jakarta merupakan kebijakan zaman dulu dan sudah tak realistis jika diterapkan saat ini.

"Enggak memungkinkan transportasi dengan tenaga manusia. Zaman modern gini kok kembali ke zaman Jepang," ucap Gembong.

Gembong mengatakan bukan seperti itu cara menghadirkan keadilan buat rakyat kecil. Justru, ujar dia, tidak manusiawi memperkerjakan rakyat kecil dengan mengoperasikan becak.

"Jangan seenaknya jadi gubernur buat kebijakan kontraproduktif. Kebijakan ngelindur itu,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper