Bisnis.com, JAKARTA—Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DMPTSP) DKI Jakarta Edy Junaedy mengatakan realisasi investasi di Ibu Kota sudah mendekati target rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).
"Realisasi investasi di Jakarta pada Q3/2018 mencapai Rp81,1 triliun. Sedikit lagi capai target RPJMD sebesar Rp93 triliun," ujarnya dalam acara Forum Investasi dan Bisnis di Hotel Westin Jakarta, Selasa (23/10/2018).
Dia menuturkan penghitungan tersebut meliputi data penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) yang dicatat oleh DMPTSP DKI. Menurutnya, nilai tersebut berpotensi lebih besar.
Pasalnya, untuk PMA, Pemprov DKI mematok nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika sebesar Rp13.800. Padahal, saat ini kurs berkisar di angka Rp15.100-Rp15.200 per dollar Amerika.
"Kalau pakai hitungan kurs Rp15.000/US$ mungkin sudah lebih dari Rp100 triliun," ungkapnya.
Selain meningkatkan realisasi, Edy menambahkan Pemprov DKI menargetkan Jakarta dapat menjadi pusat investasi sekaligus destinasi penanaman modal paling diminati se-Asia. Bersaing dengan Banglore (India), Singapura, dan Shenzhen (Cina).
Untuk itu, DMPTSP DKI sudah membangun Jakarta Investmen Center (JIC). Namun, ada syarat untuk mengubah pola pikir dan kerja menghadapi investor, khususnya investor asing.
"Cara kerja Pemprov DKI tak boleh lagi sebagai sebagai birokrasi, tetapi private sector atau minimal perusahaan pelat merah. Target kami mengawal investor lebih banyak masuk Jakarta," jelas Edy.