Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta tetap terjaga meskipun situasi ekonomi global cenderung penuh tekanan dan ketidakpastian.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Trisno Nugroho mengatakan DKI Jakarta sebagai kota besar tetap terpengaruh terhadap pergerakan ekonomi dunia, meskipun hasilnya tak terlihat secara langsung.
"Kami memprediksi pertumbuhan ekonomi keseluruhan di 2018 terjaga di kisaran 6%-6,4%," katanya dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Menara UOB, Kamis (6/12/2018).
Dia menuturkan perekonomian Ibu Kota saat ini ditopang oleh konsumsi masyarakat dan ditopang pertumbuhan modal tetap bruto atau yang dikenal dengan istilah investasi. Berdasarkan data Dinas Penanaman modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DMPTSP) DKI Jakarta, realisasi investasi di Jakarta mulai Januari-September 2018 mencapai Rp85 triliun.
Menurutnya, banyaknya pembangunan infrastruktur seperti Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT), dan proyek-proyek lainnya akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta. Hal itu juga ditunjang dengan masih jernihnya prospek ekspor kendaraan bermotor dan beberapa komoditas.
Meskipun mendapat tekanan, fluktuasi nilai tukar rupiah relatif terjaga pada 2018. Trisno menuturkan rupiah diperkirakan bergerak stabil sesuai dengan mekanisme pasar. Stabilitas rupiah ditopang oleh penurunan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih aman.
Apalagi, penyaluran kredit oleh perbankan tumbuh hingga 13,82% (yoy) atau tertinggi sejak 3 tahun terakhir. Risiko kredit macet juga terjaga pada level terendah dengan NPL (non performing loan)sebesar 2,05% jauh dibawah batas toleransi 5%.
"Kondisi stabilitas sistem keuangan di DKI Jakarta pada triwulan III/2018 menujukkan kinerja positif. Kami berharap kondisi seperti ini bertahan hingga 2019," imbuhnya.
Trisno menambahkan pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta Triwulan III/2018 mencapai 6,41% (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan realisasi periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 6,29% dan pertumbuhan ekonomi nasional 5,17%. Adapun, perekonomian Ibu Kota tahun lalu secara keseluruhan tumbuh 6,22% (yoy).