Bisnis.com, JAKARTA–Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempertanyakan hasil survei Setara Institute yang menggolongkan DKI Jakarta sebagai sebagai kota dengan predikat toleransi rendah.
DKI Jakarta berada di peringkat 92 dari 94 kota yang disurvei oleh Setara Institute di atas Tanjung Balai di peringkat 94 dan Banda Aceh di peringkat 94.
Anies berpandangan bisa saja kuisioner yang digunakan oleh Setara Institute mengarah pada jawaban tertentu yang diinginkan oleh peneliti.
"Misalnya, seorang muslim saya tanya apakah Anda sholat 5 waktu cenderung menjawab iya, jadi pertanyaan pun harus diuji. Saya seorang sarjana ilmu sosial, jadi akan saya baca, akan saya pelajari," tutur Anies pada Sabtu (8/12/2018).
Anies melanjutkan Setara Institute harus transparan terkait metodologi yang digunakan serta pertanyaan apa yang digunakan dalam kuisioner.
"Saya menganjurkan pada Setara Institute untuk mengumumkan daftar pertanyaanya pada publik. Saya mengundang kepada para ahli statistik untuk mereview instrumennya. Memastikan bhw validitas dan reliabilitas instrumen itu valid," kata Anies.
Baca Juga
Anies menerangkan metodologi yang digunakan haruslah valid agar bisa dijadikan landasan atas kebijakan Pemprov DKI Jakarta kedepannya dan apabila metodologi yang digunakan tidak valid maka kebijakan yang dikeluarkan malah akan memperburuk keadaan.
"Sebelum treatment harus ada diagnosa, sebelum diagnosa harus ada alat ukur. Alat ukurnya harus benar, tapi kalau alat ukurnya tidak benar langkah kita jadi salah juga," tutup Anies.