Bisnis.com, JAKARTA–Berita acara pengujian LRT Jakarta oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan selesai pada tanggal 21 Februari 2019.
Dengan terbitnya berita acara tersebut maka secara teknis LRT Jakarta dinyatakan siap untuk beroperasi secara komersial.
Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Perhubungan Sigit Wijatmoko menyebutkan masih ada beberapa problem yang belum diselesaikan oleh LRT Jakarta yaitu power loss di Stasiun Velodrome dan lebar track.
Terkait hal tersebut, Direktur Proyek LRT PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Iwan Takwin mengatakan pihaknya sudah membenahi kedua permasalahan tersebut.
Terkait power loss, Iwan menyebutkan bahwa power loss merupakan hal yang lumrah terjadi di LRT-LRT di seluruh dunia. Namun, Kemenhub meminta kepada LRT Jakarta agar power loss tidak sampai terjadi ketika LRT Jakarta beroperasi.
"Jadi antisipasinya kita sudah mitigasi di kereta nanti kalau terjadi power loss baterainya yang nyala dan itu pun cuma 5 detik," tutur Iwan, Kamis (14/2/2019).
Terkait dengan lebar track, Iwan membenarkan adanya track yang lebarnya berbeda terpaut beberapa milimeter dari lebar yang ditentukan dalam basic design. Namun, kontraktor terkait sudah melakukan perbaikan teknis atas perbedaan lebar track tersebut.
Adapun untuk tanggal operasi Iwan mengatakan pihaknya menargetkan LRT Jakarta mulai beroperasi pada akhir Februari 2019 hingga awal Maret 2019.
Namun, secara keseluruhan LRT Jakarta telah siap secara teknis dan masih menunggu proses non-teknis terkait perizinan dan harga tiket yang masih digodok oleh Pemprov DKI Jakarta.