Bisnis.com, JAKARTA–PT TransJakarta menargetkan penambahan armada dari 2.100 unit menjadi 3.558 unit pada 2019.
Jumlah rute pun juga akan ditambah yang pada 2018 mencapai 163 rute menjadi 236 rute, sedangkan total pelanggan pun ditargetkan meningkat dari 189,7 juta menjadi 231,8 juta pelanggan.
Peningkatan yang paling signifikan terdapat di moda Jak Lingko yang ditargetkan memiliki 1.441 unit, 63 rute, dan 11 operator.
Hal tersebut dilakukan untuk mendukung transportasi umum berbasis rel yang ada di DKI Jakarta baik MRT, LRT Jakarta, dan KRL yang dikelola oleh BUMN yaitu PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).
Direktur Utama PT TransJakarta Agung Wicaksono pun mengatakan pihaknya akan membuat rute baru yang menghubungkan Stasiun MRT Lebak Bulus dan Fatmawati dengan wilayah luar DKI Jakarta.
Adapun wilayah-wilayah yang dimaksud adalah Pondok Cabe, Cinere, Jatijajar, BSD, dan Bintaro.
Baca Juga
"Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta pun sudah mengundang Kepala Dishub luar DKI Jakarta. Sekarang kami sedang melakukan survei agar bisa beroperasi bersamaan dengan beroperasinya MRT," kata Agung, Senin (18/2/2019).
Integrasi fisik dengan stasiun-stasiun pun terus dikerjakan oleh PT TransJakarta dan yang sudah selesai adalah integrasi Halte Bundaran HI dengan Stasiun MRT Bundaran HI.
Untuk interkoneksi Halte CSW dengan Stasiun MRT Sisingamangaraja, PT TransJakarta membuka sayembara desain dengan total hadiah Rp220 juta.
"Hal ini karena banyak desain yang masuk ke kami masih belum sesuai dengan kriteria," kata Direktur Teknik dan Fasilitas PT TransJakarta Wijanarko.
Selain integrasi fisik di dua stasiun di atas, PT TransJakarta juga bekerja sama dengan PT MRT Jakarta dalam pengembangan transit oriented development (TOD) di Dukuh Atas dan juga integrasi Halte Lebak Bulus dengan Stasiun MRT Lebak Bulus.
Dalam pengembangan TOD di Dukuh Atas PT MRT Jakarta menjadi koordinator dari seluruh transportasi umum dan PT MRT Jakarta pun sudah menyiapkan dua lay bay untuk bus milik PT TransJakarta.
TOD yang dibangun pun nantinya bakal mengutamakan pejalan kaki.
Adapun untuk integrasi Halte Lebak Bulus dengan Stasiun MRT Lebak Bulus masih terkendala oleh banyaknya terminal bayangan di sekitar area integrasi.
Wijanarko menyebutkan masalah tersebut perlu diselesaikan pihaknya perlu tempat untuk pengendapan bus.