Bisnis.com, JAKARTA--Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta mencatat terjadi inflasi sebesar 0,26% pada Februari 2019.
Inflasi yang dialami DKI Jakarta merupakan yang tertinggi di antara kota-kota di sekitarnya.
Kepala BPS DKI Jakarta Thoman Pardosi mengatakan inflasi di Ibu Kota pada Februari 2019 dipicu naiknya biaya tempat tinggal.
"Sub kelompok biaya tempat tinggal mengalami inflasi 0,87% sehingga mendorong kenaikan pada kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar hingga 0,56%," ujarnya di kantor BPS DKI, Jumat (1/3/2019).
Dia melanjutkan bila dirinci lebih lanjut, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar menyumbang inflasi sebesar 0,13%.
Adapun, komoditas yang memicu tingginya inflasi sub kelompok pengeluaran a.l. kontrak rumah, sewa rumah, dan semen.
Baca Juga
"Mungkin para pemilik kontrakan mengetahui harga sewa terbaru yang beredar di pasar. Karena itu, banyak yang menaikkan tarif sewa dan kontraknya pada awal tahun," ungkapnya.
Sementara itu, dia memprediksi kenaikan harga semen terjadi karena tersendatnya pasokan semen.
Seperti diketahui, pada awal 2019 terjadi kelangkaan pasokan semen di beberapa wilayah di Indonesia. Kelangkaan pasokan terjadi lantaran terganggunya produksi akibat bermasalahnya pembangkit listrik.
Dampak tersebut baru terasa di DKI Jakarta pada Februari 2019. Thoman berharap harga sewa kelompok tempat tinggal dapat normal kembali pada bulan berikutnya. Pasalnya, kenaikan harga sewa atau kontrak lazim terjadi pada awal tahun.
"Begitu pula dengan harga semen. Mudah-mudahan harga kembali stabil apabila pasokan barang telah memadai," jelasnya.