Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengomentari banjir yang terjadi di Jakarta, Jumat (26/4/2019).
Lewat akun Twitternya @basuki_btp, Ahok mencuit agar warga DKI waspada banjir, dan fokus membantu para korban banjir.
“Jangan membuang sampah sembarangan,” cuit Ahok.
Ahok pun me-retweeted Twitter Sutopo Purwo Nugroho yang mengunggah video sampah di Sungai Ciliwung.
Kepada warga DKI, harap waspada terhadap banjir. Mari fokus untuk membantu para korban banjir. Dan jangan membuang sampah sembarangan. https://t.co/oV2a9NY4P5
— Basuki T Purnama (@basuki_btp) April 26, 2019
Sementara itu, dikutip dari Antara, Sabtu (27/4/2019), Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan para petugas siaga menghadapi banjir yang airnya datang dari hulu.
"Semua petugas kita 'stand by', setiap ada pergerakan air laut langsung yang dibarengi perubahan (tinggi) di pintu air. sehingga aliran air dari hulu bisa segera tuntas," kata Anies di Jakarta Timur, Sabtu (27/4/2019).
Baca Juga
Dia menjelaskan solusi mengatasi banjir, memang harus pengendalian air dari hulu. Selama volume air dari hulu tidak dikendalikan ke pesisir tidak dikendalikan.
"Lihat yang ada di Bekasi, warga mengeluhkan di sana, tidak ada hujan tapi banjirnya sampai sepaha dan (biasanya) tidak pernah mereka mengalami itu. Jadi kalau kita fokus ini kampung A, kampung B, kampung C, itu gejalanya saja. masalahnya apa, masalahnya adalah volume air dari hulu tidak dikendalikan," kata Anies.
Anies menjelaskan cara mengendalikannya dengan membangun bendungan untuk kemudian dialihkan secara bertahap, kemudian volume air yang turun ke pesisir bisa dikontrol.
"Sekarang proses pembangunan bendungan sedang berjalan berada di Cimahi dan Sukamahi, dan targetnya bulan Desember selesai," kata Anies.
Bila bendungan ini sudah selesai , maka 30 persen dari volume air akan dikendalikan. maka kita harus nambah lebih banyak. Jadi yang harus dibereskan sebenarnya dari hulunya, sebelum masuk ke wilayah pesisir.
"Kalau tidak, nanti yang mengalami bukan hanya Jakarta. Cuman bedanya kalau di Jakarta fokus media tinggi sehingga kampung apa pun kena, cepat naik. Bekasi, Tangerang Selatan mereka pun mengalami hal yang sama," kata Anies.