Bisnis.com, JAKARTA - Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat mengatakan Operasi Patuh Jaya 2019 yang dimulai hari ini menyasar sejumlah pelanggar mulai dari melawan arus hingga pengemudi di bawah umur.
Usai apel Operasi Patuh Jaya di Mapolda Metro Jaya, dia mengatakan 2.389 pasukan gabungan antara Kepolisian, TNI dan Dinas Perhubungan akan menyasar tiga pelanggar utama dari 7 poin pelanggaran yang telah ditetapkan.
"Ada 3 sasaran prioritas yaitu pengemudi yang melawan arus, pengemudi menggunakan rotator atau sirine dan pengemudi di bawah umur," katanya, Kamis (29/8/2019).
Lebih lanjut dia menjelaskan beberapa sasaran pelanggaran lainnya yaitu pengguna gawai saat berkendara, pengemudi dan penumpang yang tidak menggunakan helm SNI, pengendara yang mabuk serta menggunakan narkoba, dan pengendara yang melewati batas kecepatan.
Dia menyebut kegiatan ini tidak hanya menjaring para pelanggar dari kalangan masyarakat, namun juga aparat TNI dan Polri. Di sisi lain kegiatan tersebut diharapkan dapat menekan angka kecelakaan dan korban.
Adapun kepolisian mencatat jumlah pelanggan lalu lintas saat oeprasi patuh jaya 2018 mencapai 216.000 pelanggar, meningkat hingga 90% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sementara itu pada 2019, setidaknya polisi mencatat terdapat 131.823 pelanggar dengan jumlah ditilang mencapai 98.366 serta 33.457 lainnya hanya mendapat teguran petugas di lapangan.
Operasi Patuh Jaya tahun ini dilaksanakan selama 14 hari mulai 29 Agustus 2019 - 11 September 2019. Operasi ini dibuka serentak di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kepatuhan terhadap lalu lintas jalan.
"Pelaksanaan operasi patuh di wilayah Polda Metro Jaya dilakukan serentak termasuk di polres. Seluruh titik akan ditentukan oleh masing-masing polres setempat," terangnya.