Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Ini, 500 Pencari Suaka di Kalideres Dipaksa Keluar

Sekitar 500 pencari suaka yang masih bertahan di penampungan eks kodim di Kalideres, Jakarta Barat akan dikeluarkan secara paksa pada hari ini, Kamis (5/9/2019).
Para pencari suaka beraktivitas di trotoar depan Menara Ravindo, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (3/7/2019). Para pencari suaka asal Somalia, Sudan dan Afganistan tersebut menetap di trotoar karena tak lagi memiliki uang untuk menyewa tempat tinggal dan ingin meminta pertolongan kepada United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR). /Antara
Para pencari suaka beraktivitas di trotoar depan Menara Ravindo, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (3/7/2019). Para pencari suaka asal Somalia, Sudan dan Afganistan tersebut menetap di trotoar karena tak lagi memiliki uang untuk menyewa tempat tinggal dan ingin meminta pertolongan kepada United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Sekitar 500 pencari suaka yang masih bertahan di penampungan eks kodim di Kalideres, Jakarta Barat akan dikeluarkan secara paksa pada hari ini, Kamis (5/9/2019).

“Besok pagi gedung harus dikosongkan jam 10.00 WIB. Akan dikosongin paksa,” kata eorang petugas Tagana, Iwan, Kamis (5/9/2019).

Iwan menuturkan pemindahan itu terpaksa dilakukan karena beberapa pengungsi  menolak untuk dipindahkan dari penampungan.

Pemindahan paksa ini dilakukan supaya mereka paham penampungan eks kodim harus segera dikosongkan.

Dalam pengosongan itu, UNHCR akan dibantu oleh TNI, Polri, dan Satpol PP untuk pengamanan. Selain itu Polda Metro Jaya juga mengerahkan satu kompi pasukan yang akan ikut membantu pemindahan.

 “Dari kemarin sudah terjun juga dari Polda satu kompi,” kata Iwan.

Adapun pencari suaka yang masih bertahan yakni dari Pakistan sebanyak 35 orang, dari Irak 8 orang, dan dari Afganistan 457 orang.

Sebelumnya, ratusan pengungsi dari berbagai negara itu ramai-ramai menolak untuk dipindahkan pada Senin, 2 September 2019. Mereka merasa badan pengungsi PBB atau UNHCR tidak adil dan lamban dalam membantu pemindahan mereka ke negara ketiga.

Mereka berteriak meminta keadilan dan tempat tinggal kepada pihak UNHCR yang berada di lokasi.

"We want justice, we need shelter. Justice, justice, justice," teriak para pencari suaka berkali-kali.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper