Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketua DPRD DKI Tantang Anies Gelar Apel Siaga Banjir : Berani Enggak?

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggelar apel siaga penanganan banjir di Monas, Jakarta Pusat.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi saat ditemui wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (11/11/2019)./Antara
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi saat ditemui wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (11/11/2019)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggelar apel siaga penanganan banjir di Monas, Jakarta Pusat.

Apel tersebut dilakukan untuk memastikan kesiapsiagaan Pemprov DKI menjelang cuaca ekstrem yang diprediksi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"BMKG prediksi bencana masih akan terjadi sampai Februari. Saya tantang Gubernur Anies, berani enggak gelar apel siaga di Monas? Kumpulkan tuh semua Pasukan Biru dan Pasukan Oranye, termasuk alat berat yang kita punya," katanya ketika ditemui di gedung DPRD DKI, Senin (6/1/2020).

Dia menilai Anies dan jajarannya telah gagal melakukan antisipasi penanganan bencana. Hasilnya, banjir melanda sebagian besar wilayah ibu kota pada 1 Januari 2020.

Padahal, politisi PDI Perjuangan tersebut memiliki sumber daya manusia dan alat berat yang cukup untuk menangani kejadian banjir, termasuk ratusan pompa air yang dikelola oleh Dinas Sumber Daya Air DKI.

"Alat berat ada 200 unit, tetapi lihat saja sedimen sungai enggak pernah dikeruk 2 tahun terakhir. Pada main kemana? Coba cek Qlue, tracking kerja dimana dan berapa jam? Saya yakin agen seperti United Tractor dan Trakindo ada rekamannya," ujar Pras.

Bukan itu saja, dia meminta Anies agar memeriksa identitas Pasukan Biru dan Pasukan Oranye atau Petugas Pengendali Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Pasalnya, orang-orang tersebut merupakan garda terdepan untuk membereskan lingkungan.

Menurutnya, Gubernur Anies tidak bisa berdiam diri dan harus segera mengambil tindakan agar banjir susulan tidak terjadi lagi.

"Alat berat dan truk turunkan saja semua, langsung keruk sungainya. Saya yakin Menteri PUPR [Basuki Hadimuljono] setuju," ucapnya.

Berdasarkan data Pemprov DKI, banjir yang terjadi di awal tahun merendam 38 kecamatan dan 158 kelurahan. Banjir juga mengakibatkan setidaknya 26 orang meninggal dunia dan 31.323 orang menjadi pengungsi. Tercatat ada 478 pompa air yang tersebar di 176 titik di Jakarta. Sementara itu, 122 unit pompa mobile juga disiagakan di lima wilayah Jakarta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper