Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI Jakarta Endra Muryanto menjamin bahwa DKI Jakarta terus berupaya menambah kapasitas pengetesan Covid-19.
Salah satu langkah yang dilakukan ialah dengan membangun laboratorium darurat guna membantu meningkatkan kapasitas, sehingga jumlah terduga Covid-19 yang menunggu hasil tes swab lewat Polymerase Chain Reaction (PCR), bisa semakin ditekan ke depannya.
"Karena kalau di lab saya, ruangannya sudah penuh. Untuk pengembangannya sudah tidak ada ruangan. Lab darurat ini di kontainer, buatnya tidak lama, tapi sudah standar WHO, dan ada negative room-nya. Jadi pekerjaan dan ekstraksi dan pemeriksaan PCR juga sudah di kontainer," kata Endra kepada Bisnis, Kamis (16/5/2020).
Seperti diketahui, Labkesda DKI memiliki wewenang mengetes spesimen terduga Covid-19 di wilayah DKI Jakarta, sejak mendapat status sebagai jejaring laboratorium pemeriksaan Covid-19 lewat SK Kementerian Kesehatan.
Dalam upaya meningkatkan kapasitas pengetesan, Labkesda DKI telah membangun kontainer laboratorium darurat pertama dengan kapasitas lebih dari 200 spesimen per hari di Lapangan RSUD Pasar Minggu, yang mulai beroperasi sejak Kamis (9/4/2020).
"Sepertinya akan ada tambahan lagi di RSKD Duren Sawit. Kalau semakin banyak kapasitas, jumlah sampel yang kami terima bisa terpecah, jadi bisa lebih cepat [dikirim ke Kemenkes]. Walaupun kita tidak berharap yah, jumlah sampel itu naik. Kalau bisa ya turun, baik kasus Covid-19 di DKI sendiri maupun Indonesia," imbuhnya.
Bagian dalam Laboratorium Darurat yang disediakan Labkesda untuk melakukan tes PCR/Dokumen Labksed DKI.
Endra berharap besar laboratorium darurat ini akan signifikan membantu laboratorium utama Labkesda DKI yang memiliki kapasitas memeriksa 200 - 300 sampel dalam sehari karena mempekerjakan petugas secara 24 jam.
"Karena yang di Duren Sawit ini kita pakai alatnya yang robotik, jadi otomatis, sehingga produksinya per hari bisa mencapai 1.000 [sampel pemeriksaan]. Ya, tadi, kita berharapnya sih, sampel semakin turun. Tapi sebagai langkah antisipasi, harus kita siapkan supaya sampel-sampel di DKI bisa terlayani dengan cepat," tutup Endra.
Terkini, sejak menjadi laboratorium jejaring Kemenkes, Labkesda DKI telah menerima 6.544 sampel untuk kasus Covid-19 di wilayah DKI Jakarta, di mana sudah terproses 6.086 dan telah keluar atau dikirimkan 6.003 sampel.
Labkesda DKI berharap besar seiring dengan infrastruktur penambah kapasitas tes yang semakin besar, ketersediaan jumlah peralatan penunjang tes seperti reagen dan alat pelindung diri (APD) untuk petugas juga sanggup berjalan beriringan.