Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berharap besar segala tradisi yang melekat saat lebaran, tetapi berpotensi menularkan Covid-19, ditangguhkan dahulu selama Idulfitri 1441 H.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyarankan agar kegiatan takbir dan salat Ied dilaksanakan di rumah masing-masing, sementara masjid-masjid mengumandangkan takbir maksimal bergantian lima orang di tiap masjid dengan tetap menjaga jarak aman.
"Rumah-rumah kita Insya Allah menjadi tempat di mana para orang tua memimpin, memandu keluarganya, menggabungkan kalimat takbir. Insyaallah rumah kita adalah tempat kita bertakbir yang akan menjadi pengalaman mengesankan bagi semuanya," jelasnya, Jumat (22/5/2020).
Menurut Anies, kedisiplinan masyarakat saat lebaran di tengah masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jilid III yang akan berlangsung hingga 4 Juni 2020 ini begitu menentukan kondisi Ibu Kota ke depan.
Anies pun menganggap masyarakat yang disiplin sama saja dengan pahlawan yang membuat kondisi Jakarta lebih baik, sembari mengajak masyarakat yang belum patuh mulai mengambil bagian.
"InsyaAllah bisa lewati dua pekan ke depan dengan baik, kembali beraktivitas seperti semula, dan InsyaAllah di momen Idul Fitri ini menjadi momen kita membalikkan dari masa penuh ujian wabah konflik menuju masa transisi kembali ke normal baru untuk seluruh masyarakat di Jakarta," tambahnya.
Turut hadir Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta Munahar Mukhtar yang mengajak masyarakat bersilaturahmi lewat online, secara jarak jauh, dan tetap di rumah. Terpenting substansinya tercapai dan tetap membawa keberkahan.
Senada dengan MUI, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) DKI Jakarta Ma'mun Al-Ayyubi juga mengajak masyarakat untuk tak membuat kegiatan yang kontraproduktif terhadap ibadah puasa yang telah dijalankan selama satu bulan.
Ma'mun menyarankan agar menjalankan salat idul fitri di rumah dan menyiarkan takbir di masjid dengan tetap menjaga protokol Covid-19. Jangan sampai ibadah justru dirusak dengan membahayakan orang lain di tengah maraknya penularan Covid-19.