Bisnis.com, JAKARTA - Wabah Covid-19 berdampak pada pemutusan hubungan kerja. Para korban PHK ini ada yang kemudian mengikuti program padat karya yang diselenggarakan Kementerian Tenaga Kerja.
Hari ini, Jumat (12/6/2020) para pekerja korban PHK pun turun ke jalan bersama Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah untuk melakukan penyemprotan disinfektan.
Dipimpin Menaker, para pekerja korban pemutusan hubungan kerja (PHK) itu melakukan penyemprotan disinfekstan di daerah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
"Kita semua tahu akibat dari pandemi Covid-19 ini banyak sekali usaha dan perekonomian kita berhenti. Akibatnya ada saudara-saudara kita yang kehilangan pekerjaan, di-PHK atau kehilangan pendapatan, tidak lagi 100 persen seperti sebelum pandemi," kata Menaker ketika bertemu dengan warga di Jakarta Selatan, Jumat.
Menaker mengatakan bahwa kondisi ketenagakerjaan Indonesia mengalami dampak signifikan karena Covid-19. Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) yang sudah diverifikasi sampai akhir Mei 2020, total 1.792.108 pekerja terdampak pandemi.
Melihat kondisi itu, kata Menaker, pemerintah tidak tinggal diam dan mengalokasikan anggaran untuk tidak hanya menangani dampak di sektor kesehatan tapi juga sosial dan ekonomi. Lewat berbagai jaring pengaman sosial, pemerintah berusaha membantu mereka yang ekonominya terdampak.
Sebagai bagian dari usaha pemerintah, Kemnaker juga terus melakukan berbagai langkah untuk membantu pekerja dengan program seperti peningkatan kompetensi dan Padat Karya, yang diwujudnyatakan lewat mengkaryakan pekerja korban PHK.
"Kita memberdayakan teman-taman yang kena PHK dan dirumahkan. Biasanya membangun sanitasi tapi kali ini memberikan dukungan dengan menciptakan lingkungan yang sehat dengan penyemprotan disinfektan," ujar Menaker.
Pada kesempatan itu, sekitar sepuluh orang yang dikaryakan dalam progam Padat Karya Infrastruktur menyemprot lingkungan di RW 02, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan dengan disinfektan.
Salah satu warga sekitar yang dikaryakan adalah Nabon yang menjadi korban PHK.
Nabon mengaku sudah terlibat sejak awal membantu RT/RW untuk menjaga pintu masuk lingkungan sekitar sebagai bentuk penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) demi memutus penyebaran COVID-19.
Pihak RT/RW pula yang mengajukan dia ikut terlibat dalam progam Padat Karya menjadi salah satu penyemprot. "Alhamdulillah dapat bantuan berupa sembako, cukup semua seperti beras. Saya berterima kasih kepada pemerintah yang sudah membantu lingkungan ini," kata dia.