Bisnis.com, JAKARTA - Penambahan kasus positif harian yang dalam tiga hari terakhir konsisten berada di bawah angka 200, kini naik lagi ke angka 204 kasus.
Hal ini diungkap Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Weningtyas Purnomorini dan laman statistik Covid-19 terbaru Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta per Rabu (1/6/2020).
Penambahan kasus virus corona baru ini naik dari tiga hari sebelumnya yang tercatat masing-masing ada penambahan 132, 95, dan 196 kasus. Namun, turun dari empat hari sebelumnya, angka kasus juga melebiho 200, tepatnya 213 kasus.
Dari penambahan kasus ini, jumlah kumulatif kasus positif di wilayah DKI Jakarta kini tercatat sebanyak 11.482 kasus. Dari jumlah tersebut, yang sembuh naik dari 6.680 ke 6.512 orang. Sementara yang meninggal naik empat orang dari 640 ke 644 orang.
"Sampai dengan hari ini kami laporkan, 951 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 3.175 orang melakukan self isolation di rumah," kata Fify di Jakarta, Rabu (30/6/2020).
"Sampai dengan hari ini kami laporkan, 889 pasien [turun dari 951] masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 3.269 orang [naik dari 3.175] melakukan self isolation di rumah," ujarnya.
Baca Juga
Sedangkan, untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 27.037 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 17.843 orang,
Tes Covid-19
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen terus meningkatkan kapasitas pemeriksaan metode RT-PCR, maupun tes cepat atau rapid test.
Fify menjelaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah meningkatkan kapasitas pemeriksaan metode RT-PCR, dengan membangun Laboratorium Satelit Covid-19, berlokasi di sebagian lahan RSUD Pasar Minggu dan RSUD Duren Sawit sejak 9 April 2020 dan membangun jejaring dengan 41 laboratorium pemeriksa Covid-19.
"Secara kumulatif, pemeriksaan PCR sampai dengan 30 Juni 2020 sebanyak 313.450 sampel. Pada 30 Juni 2020, dilakukan tes PCR pada 4.616 orang, 3.277 di antaranya dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru, dengan hasil 204 positif dan 3.073 negatif," jelasnya.
Sementara, untuk tes cepat, Total sebanyak 238.796 orang telah menjalani rapid test, dengan persentase positif COVID-19 sebesar 3,5 persen, dengan rincian 8.326 orang dinyatakan reaktif COVID-19 dan 230.470 orang dinyatakan nonreaktif.
Untuk kasus positif ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.
"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga tetap melakukan pengawasan ketaatan di berbagai tatanan, seperti mall, objek wisata, pasar, check point SIKM, bersama dengan tim terpadu SKPD," jelasnya.
Peta Persebaran
Kelurahan yang terinfeksi Covid-19 turun dari angka 263 ke 262 kelurahan dari total 267 kelurahan di DKI Jakarta. Sementara yang positif tapi belum diketahui lokasinya masih 1.018 kasus.
Terkini, sudah ada tujuh kelurahan yang telah masuj jajaran top dengan kasus di atas angka 100. Pemuncak masih dipegang Pademangan Barat 177 kasus, dan mantan juara bertahan Sunter Agung, yang kini berada di angka 173 kasus.
Disusul Penjaringan yang sempat naik drastis dari 155 ke angka 156 kasus, menyalip Petamburan yang hanya naik tiga angka dari 136 ke 139 kasus, disusul Kenari dengan 122 kasus, Sunter Jaya yang naik dari 106 kasus ke 115 kasus, dan nama baru jajaran '100 plus', yakni Pegangsaan dengan 106 kasus.
Di bawahnya, ada Kebon Kacang 97 kasus, dan Palmerah yang naik drastis dari angka 70-an ke 90 kasus, Tomang naik dari 88 kasus ke 91 kasus, disusul Kampung Tengah dan Pondok Bambu yang sama-sama 81 kasus.
Di jajaran angka 70-an, ada Jembatan Besi dengan 78 kasus, Kebon Jeruk turun dari 77 kasus ke 76 kasus, Kebon Melati tetap 75 kasus, disusul Cempaka Putih Timur naik dari 70 ke 73 kasus, disusul Paseban di angka 70 kasus.