Bisnis.com, JAKARTA - Perilaku kesehatan warga DKI Jakarta cenderung anomali terkait pencegahan penyebaran Virus Corona penyebab Covid-19.
Hasil survei yang dilakukan oleh Social Resilience Lab Nanyang Technological University menunjukkan bahwa 90 persen warga Ibu Kota mengaku rajin mencuci tangan, 97 persen menjaga jarak, dan 90 persen memakai masker saat di luar rumah.
"Jadi kalau kita lihat angka-angka ini dari aspek perilaku kesehatan para responden atau warga DKI itu bisa dibilang cukup disiplin, paling tidak di dalam survei ini," ujar surveyor dari Social Resilience Lab Nanyang Technological University, Sulfikar Ami, yang dikutip dari akun Youtube Lapor Covid-19, Selasa (7/7/2020).
Namun, hasil lain dalam survei tersebut menunjukkan bahwa warga DKI menganggap risiko mereka terjangkit Covid-19 sangat kecil atau sekitar 77 persen menganggap demikian.
Kemudian, sebanyak 76 persen responden menganggap kemungkinan kecil orang di sekitarnya terpapar Virus Corona.
Senada, 70 persen responden menilai bahwa orang pada komunitasnya seperti tetangga dan lingkungan RT/RW, kemungkinan kecil terkena Covid-19.
Baca Juga
Alhasil, Zulfikar menyimpulkan bahwa para responden atau warga DKI Jakarta memang menggunakan masker saat di luar rumah, tapi tidak menganggap bahwa mereka bakal terkena Covid-19 atau tingkat kewaspadaannya masih minim.
"Mungkin mereka memakai masker, tapi maskernya tidak tidak rapat, menjaga jarak, tapi tidak dilakukan secara konstan [karena tidak menganggap bahwa mereka bakal terkena Covid-19]" ujarnya.
Lebih lanjut, sebanyak 94 persen responden mengaku tidak mengenal orang yang pernah terpapar Covid-19.
Dari sana juga bisa disimpulkan bahwa, dengan minimnya pengalaman melihat langsung pasien Covid-19, berimplikasi juga pada perilaku kesehatan dan tingkat kewaspadaan masyarakat atau responden terhadap Covid-19.
Adapun, survei Nanyang Technological University bersama Lapor Covid-19 itu dilakukan pada rentang waktu 29 Mei-20 Juni 2020. Jumlah responden yang terkumpul, kata Sulfikar, adalah 206.550 orang dengan data valid sebanyak 154.471.
Survei tersebut menggunakan metode quota sampling dengan variabel penduduk per-kelurahan.