Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dirut MRT Jakarta Beberkan Kemajuan Pembangunan Proyek MRT Bundaran HI-Ancol

Jika pembangunan MRT tahap II selesai, maka jalur MRT Selatan- Utara akan terhubung dari Lebak Bulus hingga Ancol Barat sepanjang 28 km.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William P. Sabandar memberikan pemaparan saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Rabu (11/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Direktur Utama PT MRT Jakarta William P. Sabandar memberikan pemaparan saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Rabu (11/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengatakan saat ini pihaknya tengah mengerjakan proyek MRT tahap II yang mencakup Bundaran HI hingga Kota. Rencananya, dari Kota diperpanjang hingga ke Ancol Barat sepanjang 12 km.

Sejauh ini, PT MRT sudah menyelesaikan pembangunan sepanjang 16 km untuk jalur Selatan dan Utara, dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI. Kini, dalam proses pembangunan di Bundaran HI.

William mengungkapkan kemajuan pembangunan MRT itu saat rapat dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta, Rabu (22/7/2020).

Dikatakan, jika pembangunan MRT  tahap II selesai, maka jalur MRT Selatan- Utara akan terhubung dari Lebak Bulus hingga Ancol Barat sepanjang 28 km.

“Kami juga sedang persiapan dengan Kementerian Perhubungan untuk MRT di jalur Timur dan Barat. Ini akan menghubungkan di Kalideres di Jakarta Barat ke Jakarta Timur di Ujung Menteng. Jadi diharapkan tahun 2028 Jakarta akan ada kurang lebih 56 km,” kata William.

Dikatakan, bila MRT sampai ke Balaraja di Cikarang maka aka ada jalur MRT sepakang 110 km, dari Utara-Selatan-Timur-Barat, dan hal ini mencakup provinsi di luar DKI Jakarta. Rencananya, untuk Provinsi DKI Jakarta panjang jalur MRT 230 km yang diharapkan selesai tahun 2035, sementara jika mencakup Jabodetabek 425 km.

Adapun pendanaan proyek MRT adalah dari pemerintah pusat sebesar 49 persen, dan Pemprov DKI sebesar 51 persen.

“Visi Pak Gubernur  mengubah pendekatan dari car orientated development menjadi transit orientated development. Artinya secara cepat harus mempunyai korporasi yang kuat dan tidak semuanya beban ditanggung pemerintah seperti fase 1 yang sedang kita kerjakan,” tambah William.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper