Bisnis.com, JAKARTA — Dinas Perhubungan DKI Jakarta memantau masyarakat belum menunjukkan pergerakkan untuk beralih ke moda transportasi umum ketika kebijakan Ganjil Genap sudah berlangsung sepekan terakhir di tengah Pembetasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi fase I.
“Sampai saat ini dari pantauan kami, masyarakat tidak beralih ke angkutan umum karena tujuan kita melakukan pembatasan ini sebagai instrumen pengendalian pergerakan orang di tengah-tengah pandemi Covid-19 khususnya pelaksanaan PSBB masa transisi,” kata Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo melalui sambungan telepon pada Senin (10/8/2020).
Kendati demikian, Syafrin menegaskan, kesimpulan itu masih terlalu awal karena pada pekan pertama kebijakan ganjil genap masih berada pada tahapan sosialisasi.
“Tetapi Minggu [depan] baru kita dapatkan data riilnya setelah dilakukan penegakkan hukum terhadap pelanggar ganjil genap,” ujarnya.
Dia mengingatkan tujuan dari kebijakan ganjil genap di tengah PSBB transisi untuk menjadi instrumen pengendalian pergerakan masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Agar, menurut dia, mobilitas warga tidak tinggi.
“Sehingga tidak terjadi kerumunan-kerumunan atau keramaian pada pusat-pusat kegiatan yang kita harapkan di sana pun tetap menerapkan prinsip-prinsip protokol kesehatan,” ujarnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta mencatat terjadi kenaikan jumlah penumpang sebesar 2,05 persen di moda transportasi umum setelah diberlakukannya kebijakan ganjil genap pada Senin (3/8/2020) kemarin.
“Volume lalu lintas terjadi penurunan sekitar dua persen di titik pemantauan. Kemudian angkutan umum secara rata-rata naik 2,05 persen tetapi dari proporsinya itu TransJakarta naik 2,62 persen. MRT turun delapan persen,” kata Kepala Dishub Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo melalui sambungan telepon, pada Selasa (4/8/2020).
Berdasarkan data milik Dishub, terjadi penambahan jumlah penumpang di TransJakarta sebanyak 4.333 orang atau sekitar 2,62 persen. Angka itu diperoleh dari selisih jumlah penumpang pada 3 Agustus sebanyak 169.517 orang dengan jumlah penumpang pada 27 Juli sebanyak 165.184 orang.