Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan terdapat tujuh kegiatan atau proyek yang didanai melalui pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) daerah.
Proyek pertama dari tujuh proyek itu adalah kegiatan peningkatan infrastruktur pengendalian banjir. Proyek ini meliputi pembangunan polder engendali banjir; revitalisasi pompa pengendali banjir; pembangunan waduk pengendali banjir; peningkatan kapasitas sungai dan drainase kali kewenaganan lementerian; pembangunan tanggul pengaman pantai/NCICD A; dan pembangunan drainase vertikal.
Proyek ini juga meliputi flood analysis an supporting information system; penataan Kawasan Kota Tua (Kali Besar) ; dan penataan Kawasan Pasar Baru (Kali Ciliwung Pasar Baru).
Proyek kedua, Anies mengatakan, terdapat kegiatan Peningkatan Infrastruktur Peningkatan Layanan Air Minum, dengan proyek meliputi pembangunan IPA waduk, suplai air bersih, pengadaan IPA mobile.
“Ketiga, kegiatan peningkatan infrastruktur pengelolaan sampah, dengan proyek meliputi: pembangunan refuse derived fuel plant dan landfill mining tempat pembuangan sampah terpadu bantargebang,” tulis Anies dalam Lampiran Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 986/2020 Tentang Tim Pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional Daerah yang disahkan pada 24 September 2020 lalu.
Keempat, dia meneruskan, kegiatan infrastruktur transportasi, dengan proyek meliputi penyelesaian Ppmbangunan Simpang Tidak Sebidang (STS) berupa flyover, underpass dan jembatan.
Baca Juga
Kelima, Kegiatan peningkatan infrastruktur pariwisata kebudayaan, dengan penyelesaian proyek pembangunan atau revitalisasi Taman Ismail Marzuki. Keenam, peningkatan infrastruktur olahraga dengan penyelesaian proyek pembangunan Jakarta International Stadium.
“Lalu ketujuh, kegiatan transformasi digital dengan proyek pengembangan dan pengelolaan ekosistem provinsi cerdas dan kota cerdas,” tulisnya.
Sebelumnya, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta memerinci terdapat enam program prioritas milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang diajukan untuk mendapatkan pinjaman pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp12,5 triliun dari pemerintah pusat melalui PT Sarana Multi Infrastruktur.
Kepala Bappeda DKI Jakarta Nasruddin Djoko menuturkan pengajuan keenam program prioritas itu dilakukan dengan pertimbangan adanya sejumlah proyek infrastruktur yang terhenti akibat pandemi Covid-19.
“Semisal ada sejumlah proyek infrastuktur yang seharusnya jalan di tahun 2020, karena ada rasionalisasi di-hold sebentar, setelah ada [PEN] ini bisa diesekusi,” kata Nasruddin melalui sambungan telepon kepada Bisnis, pada Selasa (4/8/2020).