Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Pekan PSBB Jilid II, Jumlah Penumpang MRT Rontok

PT MRT Jakarta optimistis raihan laba perusahaan pada tahun ini sama dengan capaian pada tahun lalu di kisaran Rp70 miliar, dengan catatan masa transisi pandemi Covid-19 menuju new normal berhasil dilalui.
Kereta Moda Raya Terpadu (MRT) melintas di Jakarta, Minggu (18/8/2019). Bisnis/Arief Hermawan P
Kereta Moda Raya Terpadu (MRT) melintas di Jakarta, Minggu (18/8/2019). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Rata-rata jumlah penumpang kereta moda raya terpadu (MRT) Jakarta anjlok sampai di angka 13.101 orang per hari setelah pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama dua pekan terakhir.

Data itu dihimpun mulai dari 1 September hingga 28 September 2020. Malahan, pada Januari 2020 jumlah penumpang harian sempat menyentuh di angka 85.105. Bulan berikutnya, selama Februari 2020, jumlah penumpang harian MRT Jakarta tercatat di angka 88.444 orang.

“Sebelum pandemi Januari sampai Februai kita sebenarnya angkanya menuju 100 ribu penumpang, sudah terlihat progresnya menuju 80 ribu, di Maret kita terserang Covid-19, jadi ridership menurun bahkan di bulan Mei itu angkanya sangat rendah tetapi di bulan Juni angkanya sudah mulai naik lagi setelah PSBB transisi,” kata Direktur Utama PT Mass Rapid Transit Jakarta William Sabandar dalam webinar pada Rabu (30/9/2020).

Selama pemberlakuan PSBB transisi, dia mengatakan, tren jumlah penumpang berada di kisaran 11.351 orang pada Juni, 18.050 pada Juli dan 16.927 pada Agustus.

“Kita berharap bahwa PSBB ini terus dapat efektif menekan kasus Covid-19 sehingga pada saat relaksasi jumlah penumpang dapat berjalan,” kata dia.

Sebelumnya, PT MRT Jakarta optimistis raihan laba perusahaan pada tahun ini sama dengan capaian pada tahun lalu di kisaran Rp70 miliar, dengan catatan masa transisi pandemi Covid-19 menuju new normal berhasil dilalui DKI Jakarta sesuai dengan jadwal.

Dia mengatakan pihaknya telah memperkirakan pendapatan tiket (farebox) dari ridership bakalan anjlok akibat pandemi Covid-19.
Namun, dengan kondisi Jakarta yang kini telah memasuki masa PSBB transisi menuju new normal, dia mengaku optimistis masih bisa menerapkan skenario moderat.

Dalam skenario ini, MRT Jakarta memperkirakan periode Juni-September sebagai masa rebound untuk menggaet penumpang kembali, dan Oktober-Desember sebagai masa stabil diiringi dengan meningkatkan pendapatan nontiket (nonfarebox).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper