Bisnis.com, JAKARTA — Progres kontruksi Jakarta International Stadium, JIS, hingga saat ini sudah mencapai 30 persen.
Demikian disampaikan Project Engineer Jakarta International Stadium Fadlillah Akmal Yusron, Selasa (6/10/2020).
“Untuk progres 30 persen ini kita fokus pada area main stadium juga beberapa area luar, ada di sana dua lapangan latih, sekarang juga fokus ke sana,” kata Akmal dalam diskusi virtual.
Dia mengatatakan pengerjaan JIS tetap berlanjut dengan memerhatikan protokol kesehatan.
Di sisi lain, Corporate Communication Jakpro Arnold Kindangen membeberkan pembangunan Jakarta International Stadium sempat terkendala imbas terbatasnya kuota impor baja dari China.
Akibatnya, target pengerjaan JIS sebagai salah satu program yang diusulkan mendapat bantuan pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terhambat pada tahun ini.
Baca Juga
“Progres terakhir kita ada deviasi minus. Hal ini terjadi karena kita ada kendala sehubungan dengan impor. Jadi sebagian dari material kami khususnya untuk di kontruksi atap kita material bajanya itu impor dari China. Tetapi Pemerintah mengupayakan kebijakan memberdayakan industrial lokal sehingga yang kita ajukan impornya itu jauh dari harapan,” kata Arnold.
Arnold mencontohkan, kebutuhan kontruksi atap JIS membutuhkan 5.000 ton baja, tetapi izin untuk impor dari China baru disetujui sekitar 200 ton saja.
“Kita sedang progres penambahan kuota [impor], semoga saja satu dua bulan ini bisa kita kejar impornya,” kata dia.
Jakarta International Stadium (JIS) termasuk salah satu program yang diajukan untuk mendapat pendanaan bantuan dari pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Latar belakang pengajuan itu disebutkan karena proyek JIS termasuk dalam kegiatan pembangunan Penyertaan Modal Daerah (PMD) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Karena pembagunan kami adalah PMD sehingga salah satu bentuk daripada Pemprov untuk membantu pembagunan ini terus bisa berjalan kita mendapatkan bantuan pinjaman dari PEN, ini yang diajukan oleh Pemprov,” kata Arnold.