Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurva Pandemi Covid-19 DKI Melandai, Epidemiolog: Jangan Senang Dulu

Dalam sepekan terakhir, tambahan kasus Covid-19 di DKI Jakarta hanya dua kali menembus 1.000 kasus, yakni pada 24 Oktober 2020 dan pada 21 Oktober 2020.
Petugas melakukan tes usap atau PCR test virus Covid-19 di Genomik Solidaritas Indonesia (GSI), Jakarta, Rabu (12/8/2020). GSI Lab melakukan tes usap Covid-19 secara walk thru, ride thru, dan drive thru. Bisnis/Hendri T Asworo
Petugas melakukan tes usap atau PCR test virus Covid-19 di Genomik Solidaritas Indonesia (GSI), Jakarta, Rabu (12/8/2020). GSI Lab melakukan tes usap Covid-19 secara walk thru, ride thru, dan drive thru. Bisnis/Hendri T Asworo

Bisnis.com, JAKARTA – Kurva pandemi di DKI Jakarta menunjukkan mulai melandai selama beberapa pekan terakhir. Epidemiolog mengimbau agar masyarakat jangan lengah dan tetap menjaga protokol kesehatan.

Dalam sepekan terakhir, tambahan kasus Covid-19 di DKI Jakarta hanya dua kali menembus 1.000 kasus, yakni pada 24 Oktober 2020 sebanyak 1.062 kasus dan pada 21 Oktober 2020 sebanyak 1.000 kasus. 

Sementara di hari lainnya konsisten mendapat tambahan 900-an kasus, dan terendah pada Minggu 25 Oktober 2020 hanya sebanyak 771 kasus. 

Adapun, angka kesembuhan selama sepekan terakhir juga terus menerus lebih tinggi dari angka tambahan kasus positif.

Namun, Epidemiolog UI Pandu Riono mengimbau agar masyarakat tidak lengah dan tetap melaksanakan protokol kesehatan, termasuk mengantisipasi adanya libur panjang cuti bersama.

“Kurva Pandemi DKI Jakarta memang melandai untuk sementara waktu, belum menurun. Fase transisi stagnan. Perlu antisipasi hadapi fenomena lonjakan setelah liburan cuti bersama. Penduduk perlu menahan diri untuk tidak melakukan wisata dan tetap stay at home. Jaga perilaku 3M di mana saja,” ungkap Pandu melalui akun twitternya @drpriono1, Senin (26/10/2020).

Pandu melanjutkan perilaku 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) terutama memakai masker adalah vaksin terbaik. 

“Sains membuktikan pakai masker yang benar dan konsisten dapat tekan penularan dan cegah kematian. Murah, aman, dan efektif. Jangan pandang remeh, cara pencegahan yang sederhana. Jangan terbuai oleh ilusi vaksin yang selalu dijanjikan itu,” tegas Pandu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper