Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Pansus Banjir DPRD DKI Jakarta Zita Anjani membeberkan Ruang Terbuka Hijau atau RTH yang dimiliki Ibu Kota baru mencapai 9,98 persen.
Angka tersebut masih terpaut jauh dari target RTH yang dipatok sebesar 30 persen.
“Saya yakin Pemprov tahu Ruang Terbuka Hijau kita hanya 9,98 persen, padahal yang dibutuhkan untuk menyerap air di Ibu Kota sebesar 30 persen,” kata Zita melalui keterangan tertulis, Rabu (11/11/2020).
Di sisi lain, Zita mengatakan, sumur resapan yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru tersedia 1.772 dari 1,8 juta titik yang ditargetkan.
“Tentu itu hal yang mustahil untuk menghilangkan genangan dalam 6 jam,” kata dia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bencana banjir tidak bakal terhindarkan jika curah hujan di wilayah Ibu Kota berada di atas 100 milimeter (mm) per hari. Hal itu terkait dengan fenomena La Nina pada akhir 2020.
Baca Juga
Pendapat itu diutarakan Anies saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Musim Hujan Tingkat Provinsi DKI Jakarta di Lapangan Jakarta International Container Terminal (JICT), Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (4/11/2020) pagi.
“Sistem drainase kota Jakarta memiliki ambang batas, rata-rata memiliki kapasitas maksimal untuk menampung 100 mm hujan per hari. Rata-rata, ada yang 50 mm, ada 70 mm, ada 120 mm, ada 150 mm tergantung kawasannya. Tapi rata-rata sekitar 100 mm,” kata Anies.
Anies mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mesti memastikan tidak ada bencana banjir jika curah hujan berada di bawah 100 mm.
“Di sisi lain apabila curah hujan berada di atas 100 mm, seperti pada awal tahun ini di bulan Januari kita mengalami curah hujan sebesar 377 mm per hari. [Atau] 3,7 kali lipat dari kapasitas yang dimiliki sehingga mau tidak mau air akan tergenang, terjadilah banjir,” ujar Anies.
Menurut dia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan genangan air dapat surut dalam waktu kurang dari enam jam.