Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dies Natalis UGM Ke-71, Anies Kenang Masa Ngekos di Karangwuni

UGM adalah kampus milik rakyat. Alasannya, akses kampus tidak terbatas hanya pada satu golongan elite saja.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ketika dirinya masih kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta./Instagram @aniesbaswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ketika dirinya masih kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta./Instagram @aniesbaswedan

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenang kembali masa ketika dirinya masih kos di Karangwuni, sekitar 0,5 kilometer dari Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

Kala itu, Anies menjalani tahun pertamanya sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 1989.

Kenangan itu muncul ketika dirinya mendapat pemberitahuan Dies Natalis Universitas Gadjah Mada yang ke-71 pada hari ini, Sabtu (19/12/2020).

“Memori berputar, mengulang rekaman-rekaman kenangan masa kuliah dan masa belajar di Jogja. Rumah kami di Karangwuni, hanya 1/2 km dari Gedung Pusat UGM. Masa kecil adalah masa bermain di kampus,” kenang Anies melalui halaman Instagram pribadinya.

Bagi anak-anak kecil pada masa itu, dia bercerita, gedung-gedung di UGM menjadi arena bermain labirin yang tidak habis dijejalahi.

Malahan, dia berceletuk, hutan-hutan laboratorium yang tersebar di kampus dijadikan tempat main perang-perangan.

“Habis menonton film November 1828, hutan itu jadi tempat perang-perangan gerilya anak-anak SD,” kenang Anies.

Menurut dia, UGM adalah kampus milik rakyat. Alasannya, akses kampus tidak terbatas hanya pada satu golongan elite saja. Melainkan, terbuka untuk setiap orang.

“Saat itu semua masih sadar bahwa lahan sestrategis itu, kampus sebesar itu adalah dari pemberian dan dari kemurahan hati seorang visioner, negarawan dan pengayom: Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengkubowo IX,” tuturnya.

Belakangan dia menulis, pada masa kuliah di UGM itulah dirinya digembleng tentang nilai-nilai keterbukaan dan demokrasi.

“Pergolakan ide tentang keterbukaan, tentang demokrasi dihadapkan dengan kondisi represif era Orde Baru. Kita bersyukur bahwa ambil rute repot, rute perjuangan, berada di sisi pendorong perubahan, bersama dalam angkatan mahasiswa yang berdiri tegak menyuarakan dan memperjuangkan perubahan,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper