Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria atau Ariza meminta pemerintah pusat untuk meningkatkan kapasitas layanan kesehatan pasien Covid-19 di wilayah Bodetabek.
Ariza beralasan, hampir 30 persen pasien Covid-19 yang dirawat di fasilitas kesehatan DKI Jakarta berasal dari daerah penyangga tersebut.
“Tadi saya bertelepon dengan Pak Menko. Mudah-mudahan ada penambahan nanti di daerah Bodetabek. Jadi, pemerintah pusat akan membantu meningkatkan kapasitas,” kata Ariza saat meninjau TPU Rorotan Jakarta Utara pada Rabu (27/1/2021).
Dengan demikian, menurut dia, beban layanan kesehatan di DKI Jakarta dapat dikurangi hampir 30 persen. Dia berharap pasien infeksi Covid-19 asal Bodetabek itu dapat dirawat di daerah masing-masing.
“Mudah-mudahan ke depan dengan dukungan pemerintah pusat yang akan membantu daerah Bodetabek di luar Jakarta nanti bisa tertampung di daerah masing-masing,” tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Weningtyas Purnomorini memprediksi fasilitas kesehatan terkait perawatan pasien konfirmasi positif Covid-19 bakal penuh pada 1 Februari 2021 mendatang
Baca Juga
Weningtyas beralasan laju penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 di DKI Jakarta tidak dapat disusul oleh peningkatan kapasitas tempat tidur di seluruh rumah sakit rujukan Covid-19.
“Bila tidak dilakukan intervensi, maka pada Bulan Februari untuk ICU sudah penuh sedangkan untuk isolasi kemungkinan masih bisa bergerak karena kalau kita tambah dari beberapa rumah sakit baru,” kata Weningtyas dalam rapat koordinasi bersama dengan Kemenkes secara virtual pada Rabu (6/1/2021).
Weningtyas mengatakan, jumlah keseluruhan tempat tidur di rumah sakit DKI Jakarta sebanyak 24.498. Saat ini, menurut dia, jumlah tempat tidur yang telah dikonversi menjadi perawatan khusus untuk pasien konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 8.085.
“Tentu saja pasien nonCovid-19 harus kita perhatikan, sehingga mungkin hanya separuhnya [dikonversi] untuk Covid-19 kecuali dengan ketentuan lain bahwa 30 persen non-Covid-19 dan 70 persen Covid-19 seperti bulan April lalu pada saat PSBB Ketat,” katanya.