Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Jakarta Tourisindo atau Jaktour Novita Dewi mengklaim pihaknya mencatatkan keuntungan sebesar Rp2,71 miliar dalam laporan keuangan 2020.
“Setelah 4 tahun mengalami kerugian berturut-turut akhirnya Jaktour tahun 2020 mengalami keuntungan sebesar laba Rp2,71 Miliar,” kata Novita melalui keterangan tertulis, Kamis (1/3/2021).
Novita menerangkan keuntungan itu berasal dari tingkat okupansi hotel yang terisi penuh oleh tenaga kesehatan Covid-19 serta proses efisiensi yang dilakukan dalam sektor biaya tenaga kerja secara bertahap di 2020.
“Selama 2020 kita melakukan tiga kali pensiun dini, sehingga banyak sekali efisiensi yang dihasilkan dari pensiun dini tersebut sampai mencapai sekitar Rp700 hingga Rp800 juta per bulan,” ujarnya.
Kendati demikian, dia memastikan bakal menindaklanjuti usulan dari Komisi C DPRD DKI Jakarta ihwal pengembangan usaha Jaktour sebagai BUMD yang bergerak di bidang perhotelan dan pariwisata di Ibu Kota.
“Termasuk bagaimana penyajian laporan keuangannya kemudian termasuk bagaimana kita bisa segera menggunakan dana PMD,” kata dia.
Sebelumnya, Sekretaris Komisi C DPRD DKI Yusuf mengatakan dalam kunjungan kerja ke PT Jaktour pihaknya memutuskan untuk menunda rapat sementara karena belum lengkapnya berkas keuangan yang disajikan Jaktour.
“Apa yang dipaparkan oleh pihak Jaktour masih dalam skala makro, dalam arti tidak rinci. Ini rapat kita skorsing, insyaAllah tinggal menunggu persiapan dari Jaktour sendiri kapan kita ingin paparan lebih rinci,” katanya usai rapat kerja di kantor PT Jaktour, Rabu (31/3/2021).
Dalam laporan keuangan yang disampaikan, PT Jaktour hanya melaporkan sejumlah postur neraca keuangan dasar. Seperti, aset perusahaan Rp614,38 miliar, kewajiban Rp119,94 miliar, ekuitas tercatat Rp494,44 miliar.
Adapun, pendapatan usaha Rp117,55 miliar, Beban Langsung Rp43,09 miliar, dan Bebas Usaha Rp79,45 miliar dan laba bersih PT Jaktour sebesar Rp2,71 miliar juga tercapai di tahun 2020.