Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Jakarta Tourisindo Naik 59,4 Persen Selama 2022

Pendapatan BUMD DKI PT Jakarta Tourisindo (Jaktour) meningkat sebesar 59,4 persen atau menjadi Rp384,21 miliar pada 2022.
PT Jakarta Tourisindo/Istimewa
PT Jakarta Tourisindo/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Pendapatan BUMD DKI PT Jakarta Tourisindo (Jaktour) meningkat sebesar 59,4 persen atau menjadi Rp384,21 miliar pada 2022 dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp240,97 miliar.

Direktur Utama Jakarta Tourisindo Novita Dewi mengatakan bahwa peningkatan pendapatan tersebut dipengaruhi oleh bisnis hospitality in crisis, yaitu penugasan perusahaan dalam mengelola RSDC Wisma Atlet dan lokasi isolasi terpusat lainnya.

“Selain itu, pendapatan dari unit-unit hotel dan upaya efisiensi biaya juga turut berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan,” ujar Novita dalam keterangan resmi, Minggu (18/6/2023).

Jakarta Tourisindo juga tengah mempercepat renovasi hotel agar dapat berkontribusi pada pendapatan perusahaan.

Jaktour juga telah mempersiapkan berbagai inovasi untuk kembali meningkatkan bisnis perusahaan pada tahun-tahun mendatang, di antaranya pembangunan Jakarta Creative Zone dan peluncuran super app pariwisata, JXB App, serta The Tavia Collection.

Novita menambahkan, dengan sejumlah inovasi yang telah dipersiapkan itu, diharapkan mampu mendongkrak pendapatan Jakarta Tourisindo ke depan.

“Semoga tidak hanya meningkatkan kinerja finansial, namun JXB dapat berkontribusi aktif dalam membentuk ekosistem pariwisata Jakarta,” jelasnya.

Sebagai informasi, pada periode tersebut, tidak hanya pendapatan perusahaan yang meningkat, namun laba bersih Jakarta Tourisindo juga meningkat sebesar 2,11 persen menjadi Rp14,04 miliar, dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp13,75 miliar.

Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta Sri Haryati mengapresiasi kinerja yang telah ditunjukkan manajemen Jaktour, dan berharap kinerja perusahaan terus meningkat ke depannya dan kembali memberikan dividen.

“Masih ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan. Semoga kinerja perusahaan dapat terus ditingkatkan hingga nantinya perusahaan dapat kembali membayarkan dividen kepada pemegang saham,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler