Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah DKI Jakarta diingatkan untuk mewaspadai penularan Covid-19 selama bulan Ramadan.
Kerumunan yang terjadi selama Ramadan, menurut epidemiolog dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono, berpotensi menimbulkan transmisi virus Covid-19.
"Kegiatan keagamaan hingga keramaian di lapak-lapak penjual takjil yang menimbulkan kerumunan itu berpotensi terjadi transmisi penularan virus. Ini harus diwaspadai pemerintah," kata Tri saat dihubungi Tempo, Selasa (20/4/2021).
Tri menuturkan kasus Covid-19 di Ibu Kota belum terlihat penurunan yang signifikan. Dengan angka positivity rate atau rasio positif berkisar 10 persen artinya bahwa wabah ini belum terkendali.
Pemerintah DKI, kata dia, harus memastikan protokol kesehatan benar-benar diterapkan di masjid saat kegiatan ibadah Ramadan seperti salat tarawih hingga ibadah lainnya.
"Jangan lengah. Karena wabah ini cepat sekali penularannya," ujarnya.
Tri memperkirakan lonjakan kasus Covid-19 akan terus terjadi selama Ramadan dan puncaknya akan terjadi setelah Idul Fitri.
Perkiraan itu didasarkan pada mobilitas warga yang semakin meningkat saat lebaran untuk silaturahmi, meski mudik dilarang tahun ini.
Apalagi, ujarnya, warga sudah jenuh dilanda pandemi Covid-19 sehingga disiplin untuk menerapkan protokol kesehatan pun bisa menurun.