Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dinkes DKI Telah Suntikkan 15.400 Dosis Vaksin AstraZeneca CTMAV547

Vaksin AstraZeneca itu ditarik dari distribusi dan izin penggunannya setelah seorang pemuda asal Jakarta, Trio Fauqi Firdaus (22) meninggal dunia usai mendapat vaksin Covid-19.
Bio Farma hingga Selasa (27/4/2021) telah menerima 4.965.600 dosis vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca./Antara-HO Humas Bio Farma
Bio Farma hingga Selasa (27/4/2021) telah menerima 4.965.600 dosis vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca./Antara-HO Humas Bio Farma

Bisnis.com, JAKARTA - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta telah menggunakan 15.400 dosis vaksin AstraZeneca nomor batch CTMAV547 yang diprioritaskan pada lingkungan rukun warga atau RW kumuh di Ibu Kota.

Belakangan, vaksin AstraZeneca itu ditarik dari distribusi dan izin penggunannya setelah seorang pemuda asal Jakarta, Trio Fauqi Firdaus (22) meninggal dunia usai mendapat vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi asal Inggris tersebut.

“Vaksin AstraZeneca nomor batch CTMAV547 ke DKI sudah dipakai 15.400 dosis,” kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama melalui pesan tertulis, Rabu (19/5/2021).

Ngabila menambahkan, pihaknya telah menghentikan distribusi dan penggunaan vaksin nomor batch CTMAV547 tersebut. Langkah itu berdasarkan pada arahan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM beberapa waktu lalu.

“Sampai hasil uji toksisitas dan sterilitas BPOM keluar sekitar 14 hari. Sementara, vaksin itu masih di DKI,” kata dia.

BPOM menghentikan sementara penggunaan dan distribusi vaksin AstraZeneca Batch (kumpulan produksi) CTMAV547. 

Penghentian sementara vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 tersebut merupakan imbas dari kasus kematian salah satu warga DKI Jakarta beberapa waktu lalu. 

Kementerian Kesehatan dan BPOM akan melakukan pengujian toksisitas dan sterilitas. BPOM melakukan hal tersebut sebagai upaya kehati-hatian untuk memastikan keamanan vaksin tersebut.

“Tidak semua batch vaksin AstraZeneca dihentikan distribusi dan penggunaannya. Hanya Batch CTMAV547 yang dihentikan sementara sambil menunggu hasil investigasi dan pengujian dari BPOM yang kemungkinan memerlukan waktu satu hingga dua minggu,” ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi dalam keterangan resmi, Minggu (16/5/2021).

Sebagai informasi, batch CTMAV547 saat ini berjumlah 448.480 dosis dan merupakan bagian dari 3.852.000 dosis AstraZeneca yang diterima Indonesia pada 26 April 2021 melalui skema Covax Facility/WHO.

Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, batch tersebut sudah didistribusikan untuk TNI dan sebagian ke DKI Jakarta dan Sulawesi Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper