Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Urai Kemacetan, DKI Ingin Integrasikan Ganjil-Genap & Jalan Berbayar

Rencana penerapan kembali pembatasan lalu lintas ganjil-genap yang dibarengi dengan kebijakan ERP itu bakal mengikuti tren perkembangan Pandemi Covid-19 di Ibu Kota.
Sejumlah kendaraan berhenti saat lampu merah di dekat kawasan aturan ganjil-genap, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Sabtu (6/6/2020)./Antara
Sejumlah kendaraan berhenti saat lampu merah di dekat kawasan aturan ganjil-genap, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Sabtu (6/6/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Dinas Perhubungan DKI Jakarta berencana untuk mengintegrasikan pola pembatasan lalu lintas ganjil-genap dengan sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) menyusul peningkatan volume lalu lintas belakangan ini. 

“Sekarang sedang disiapkan implementasi dengan pola electronic road pricing [ERP]. Dalam pola ERP nanti itu akan ada kombinasi sifatnya,” kata Syafrin saat FGD: Pemberlakuan Kembali Ganjil Genap bersama Dewan Transportasi Kota Jakarta, Rabu (2/6/2021). 

Artinya, Syafrin menuturkan, penerapan ERP itu tidak berlaku di seluruh kawasan pembatasan lalu lintas ganjil-genap. Nantinya, ERP bakal diterapkan di kawasan yang tidak dilakukan pembatasan lalu lintas ganjil-genap. 

“Untuk kawasan tertentu yang sudah ditetapkan ERP tentu di kawasan lain harus dilakukan pembatasan dengan pola selektif mungkin dengan ganjil-genap,” kata dia.

Kendati demikian, dia mengatakan, rencana penerapan kembali pembatasan lalu lintas ganjil-genap yang dibarengi dengan kebijakan ERP itu bakal mengikuti tren perkembangan Pandemi Covid-19 di Ibu Kota. 

“Apabila upaya penanganan Covid-19 dan vaksinasi ada keberhasilan maka sektor transportasi bisa mengimbangi dengan kebijakan ganjil-genap pada sektor transportasi,” kata dia.

Catatan Dinas Perhubungan DKI Jakarta menunjukkan volume lalu lintas kendaraan bermotor rata-rata pada periode PSBB Berbasis Mikro mengalami peningkatan sebesar 3,97 persen dibandingkan dengan periode PSBB ketiga pada 11 Januari hingga 8 Februari 2021. 

Belakangan, rata-rata volume lalu lintas harian di Cipete tercatat sebanyak 92.678 kendaraan bermotor, Senayan tercatat 188.406 kendaraan bermotor dan Dukuh Atas tercatat 168.447 kendaraan bermotor. Total rata-rata lalu lalang kendaraan bermotor di tiga jalan utama itu mencapai 149.844 unit per hari.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper