Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menanggapi permintaan salah satu dokter untuk menambah kapasitas tempat isolasi mandiri, karena Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet sudah ramai.
Dalam akun twitternya, dr. Jaka Pradipta Sp.P meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur DKI Jakarta untuk menambah tempat isolasi mandiri untuk pasien Covid-19.
"Wisma Atlet terkena imbas berkurangnya tempat isolasi masal. Dikhawatirkan perawatan yang diberikan menjadi tidak optimal," papar dokter spesialis paru tersebut, Selasa (15/6/2021).
Cuitan itu pun direspons oleh akun resmi Pemprov DKI Jakarta. "Terima kasih atas saran yang diberikan. Akan disampaikan kepada SKPD terkait untuk dievaluasi dan ditindaklanjuti."
Kepada YTH pak @BudiGSadikin dan pak @aniesbaswedan ,kami mohon untuk ditambah lagi tempat isolasi mandiri khususnya di hotel2 seperti beberapa bulan lalu.Wisma atlet terkena imbas dr berkurangnya tempat isolasi masal. Dikhawatirkan perawatan yg diberikan menjadi tdk optimal ??
— dr. Jaka Pradipta Sp.P (@jcowacko) June 15, 2021
Sebelumnya, sebuah video beredar adanya antrean membludak di Instalasi Gawat Darurat Wisma Atlet di media sosial, menggambarkan kasus Covid-19 yang tengah melonjak.
Baca Juga
Salah seorang yang mengunggah video tersebut adalah dokter yang juga musisi Tompi dalam akun Twitter pribadinya.
Dalam video tersebut, terlihat ratusan orang duduk di lantai memenuhi ruangan IGD untuk mendaftar di meja resepsionis. Beberapa terlihat berkerumun meski menggunakan masker.
“Mendapt sebaran video IGD wisma atlit semalam... sangat mengkhawatirkan. Stay safe semua. PROKES PERKETAT! Video ini sy gak tau siapa yg rekam, tp semoga bs menjadi pengingat kita semua ya. Bukan untuk menakut2i tp TOLONG PAKE MASKER krn kl ampe sakit dapat ruangannya susah,” tulisnya pada Selasa (15/6/2021).
Dalam konferensi pers virtual pada Jumat lalu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan Wisma Atlet Kemayoran mencatatkan peningkatan kasus sebanyak 359 persen sepanjang 1-11 Juni 2021.
Adapun keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di Wisma Atlet telah mencapai 67,05 persen.
"Tempat isolasi terpusat ini mengalami kenaikan pasien harian dari yang sebelumnya 125 pasien [1 Juni] sehari menjadi 574 pasien masuk [11 Juni]," ujarnya.
Data per 8 Juni 2021, pasien yang masuk ke Wisma Atlet didominasi dari warga DKI Jakarta di wilayah Kecamatan Cipayung, Kecamatan Ciracas, dan Kecamatan Pasar Minggu.
“Ini menjadi alarm keras bahwa kita tidak bisa terus mengandalkan Wisma Atlet sebagai buffer fasilitas pelayanan kasus Covid-19,” tambah Wiku.
Satgas mencatatkan kenaikan kasus cukup signifikan sebanyak 8.189 per 14 Juni menjadikan total kasus di Indonesia mencapai 1.919.547. Adapun 237 orang dilaporkan meninggal, menambah catatan kematian sebanyak 53.116.