Bisnis.com, JAKARTA — Jumlah penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek pada Sabtu (26/6/2021) hari ini terpantau menurun di tengah pengetatan kebijakan PPKM Mikro oleh pemerintah pusat dan Pemprov DKI.
Setidaknya hingga pukul 09.00 WIB, jumlah pengguna KRL baru mencapai 68.952 orang. Angka ini turun 15 persen dibandingkan dengan jumlah penumpang hingga jam yang sama Sabtu (19/6) pekan lalu, yang mencapai 80.706 orang.
“KAI Commuter berharap di tengah meningkatnya kasus positif Covid-19 belakangan ini, masyarakat dapat beraktivitas dari rumah. KRL merupakan pilihan transportasi publik untuk kebutuhan yang benar-benar mendesak,” papar VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Sabtu (26/6).
Kendati terus berkurang, Anne menjelaskan bahwa KAI Commuter akan tetap melaksanakan protokol kesehatan yang ketat guna memitigasi potensi penularan Covid-19 di stasiun-stasiun KRL
“Tes acak antigen yang dilakukan KAI Commuter di enam satasiun mulai Senin lalu juga masih tetap kami lakukan.”
Hingga pukul 09.00 WIB, kata Anne, sudah dilakukan tes acak antigen kepada 68 orang calon pengguna KRL di Stasiun Bogor, Cikarang, Bekasi dan Tangerang. Dari pengetesan tersebut, tiga orang diantaranya reaktif.
“Ketiga calon pengguna tersebut dilarang untuk naik KRL dan selanjutnya datanya diserahkan kepada Puskesmas setempat untuk dilanjutkan tindakan selanjutnya,”sambungnya.
Sebelumnya, Kamis (24/6/2021), Kamis (24/6/2021), volume pengguna KRL tercatat 131.593 orang atau berkurang sebesar 6 persen.
Adapun Tes acak antigen di stasiun KRL telah dilakukan sejak Senin (21/6/2021) lalu. Hingga Jumat (25/6/2021) pagi sudah ada 684 orang calon pengguna KRL yang melakukan tes acak antigen dengan hasil 33 orang dilarang naik KRL karena positif Covid-19.