Bisnis.com, JAKARTA - Baru-baru ada cuitan di media sosial Twitter menyebut, bahwa tarif pemakaman jenazah Covid-19 di salah satu layanan pemakaman swasta, Al Azhar Memorial Garden mencapai Rp88 juta.
Akun @ridwanhr, Rabu (20/7/2021), menyebut bahwa tarif pemakaman berdasarkan situs resmi Al Azhar Memorial Garden tidak mencapai setengah dari harga yang disebutkan. Isu ini muncul setelah sebelumnya muncul dugaan kartel kremasi.
Diketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dikabarkan menerima keluhan seorang warga yang mendapatkan tarif paket kremasi jenazah Covid-19 dengan biaya tinggi pada Senin (12/7/2021).
"Kartel bukan cuma kremasi, tapi pemakaman juga. Kemarin temen makamin kakaknya kena 88 juta karena covid, padahal makam al azhar cek di web untuk 1 unit g sampe setengah harga. Kok mau bayar mahal? Karena pengen diurus secara islami, pake kafan, dll, katanya," tulis akun @ridwanhr, dikutip Rabu (21/7/2021).
Berdasarkan laman resmi, Al Azhar Memorial Garden, biaya pemakaman dipatok mulai Rp43 juta untuk yang termurah hingga Rp929 juta untuk yang termahal.
Berikut rincian daftar harga pemakaman di Al Azhar Memorial Garden:
Baca Juga
1.Single, 1,5 m x 3 m, Rp43.560.000
2.Double, 3,5 m x 3,9 m, Rp132.132.000
3.Super double, 3,5 m x 7,8 m, Rp264.264.000
4. Family A, 3,5 m x 7,5 m, Rp254.100.000
5. Family B, 5,5 m x 7,5 m, Rp399.300.000
6. Super Family A, 7,0 m x 7,5 m, Rp929.280.000
Kartel bukan cuma kremasi, tapi pemakaman juga
— Ridwan Hanif (@ridwanhr) July 20, 2021
Kemarin temen makamin kakaknya kena 88 juta karena covid, padahal makam al azhar cek di web untuk 1 unit g sampe setengah harga
Kok mau bayar mahal? Karena pengen diurus secara islami, pake kafan, dll, katanya. pic.twitter.com/JyfoZ0sYkd
Belakangan, Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Nova Harihan Paloh membeberkan tingkat keterisian lahan pemakaman di DKI Jakarta sudah di atas 95 persen hingga masa akhir PPKM Darurat.
Nova menilai, perlu dilakukan upaya solutif mengingat lonjakan kasus kematian selaras dengan peningkatan jumlah kasus aktif positif Covid-19 sejak Juni 2021.
“Sekarang kita lihat tingkat rasio per hari, lahan tidak mencukupi, berarti kita harus mencari jalan keluar. Apalagi kemarin sempat melonjak yang meninggal sampai ratusan,” kata Nova melalui keterangan tertulis, Senin (19/7/2021).