Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di sejumlah rumah sakit darurat pemerintah terpantau mengalami penurunan pada akhir pekan ini.
Berdasarkan data per Sabtu (24/7/2021) pukul 08.00 WIB yang diterima Bisnis dari Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I Aris Mudian, penurunan drastis terjadi di tiga dari empat rumah sakit darurat.
Masing-masing adalah Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, RSDC Rusun Nagrak dan RSKI Pulau Galang.
Jumlah pasien di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta berkurang 86 orang, dari 4.620 pasien menjadi 4.534 pasien.
Total pasien yang terdaftar di RSDC Wisma Atlet mencapai 120.868 orang. Dari total tersebut, 116.334 pasien telah keluar, perinciannya 958 orang dirujuk ke RS lain, 114.880 pasien sembuh dan 496 pasien meninggal.
Sementara itu, jumlah pasien rawat inap di RSDC Rusun Nagrak berubah dari 541 pasien jadi 406 pasien alias susut 135 pasien.
"[Sedangkan] RSKI Pulau Galang, pasien 381 dari 370, berkurang 11 orang," ujar Aris.
Dari empat rumah sakit darurat, satu-satunya yang mencatatkan penambahan pasien adalah RSDC Rusun Pasar Rumput. Jumlah pasien di lokasi ini mencapai 100 pasien, alias bertambah 42 orang dari catatan 58 pasien pekan lalu.
Tren penurunan juga tampak pada jumlah pasien repatriasi alias pasien PMI di satu rumah sakit darurat yakni RSDC Wisma Atlet Pademangan. Pasien di lokasi ini susut sampai 842 orang, tepatnya dari 5.126 pasien jadi 4.284 pasien.
Adapun, pasien repatriasi yang tersebar di fasilitas hotel dan penginapan ibu kota kini sebanyak 2.307 orang. Jumlah tersebut tersebar di 44 hotel kawasan ibu kota.
Sayangnya, meski jumlah pasien yang dirawat inap berkurang, hari ini tren penambahan kasus harian Covid-19 masih tinggi. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 BNPB, dalam 24 jam terakhir kasus Covid-19 bertambah 45.416 kasus. Angka ini lebih tinggi dari tingkat kesembuhan harian yang hanya mentok pada posisi 39.767 kasus.
Secara kumulatif, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia saat ini telah mencapai 3.127.826 kasus, dengan 786.880 kasus atau 25,15 persen di antaranya berasal dari DKI Jakarta.
Adapun, korban meninggal total sudah mencapai 82.013 jiwa, yang mana 11.282 kasus alias 13,75 persen di antaranya berasal dari ibu kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
