Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies Minta Warga DKI Tak Lalai Meski Parameter Covid-19 Membaik

Situasi ini masih relatif mengkhawatirkan jika dibandingkan dengan gelombang pertama Covid-19 pada akhir tahun lalu, sehingga masyarakat tetap diminta untuk waspada.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Fadil Imran (kiri) dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji (kanan) memberi keterangan pers usai melakukan inspeksi mendadak terkait PPKM Mikro di Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (18/6/2021)./Antara
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Fadil Imran (kiri) dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji (kanan) memberi keterangan pers usai melakukan inspeksi mendadak terkait PPKM Mikro di Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (18/6/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat untuk berhati-hati memaknai sejumlah parameter Pandemi Covid-19 yang menunjukkan tren positif beberapa waktu terakhir. 

Parameter Pandemi Covid-19 itu berkaitan dengan turunnya kasus aktif Covid-19, positivity rate, tingkat perawatan pasien hingga jumlah kematian pasien terinfeksi. 

“Apakah ini artinya pandemi di Jakarta sudah aman sama sekali? Belum. Kita harus hati-hati memaknai ini,” kata Anies melalui keterangan virtual, Senin (26/7/2021). 

Meski terlihat ada perbaikan parameter Covid-19, Anies membeberkan, situasi ini masih relatif mengkhawatirkan jika dibandingkan dengan gelombang pertama Covid-19 pada akhir tahun lalu. Malahan Anies mengatakan kurva Covid-19 saat ini dua kali lipat lebih tinggi jika dibandingkan pada saat itu. 

“Positivity rate kita sekarang 25 persen, ini masih jauh dari rekomendasi ideal dari WHO. Jadi kalau mau disebut aman itu kalau positivity rate di bawah 5 persen,” kata dia. 

Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, terjadi penurunan kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota yang signifikan. Pada 25 Juli kemarin, kasus aktif di Jakarta menyentuh di angka 64 ribu pasien. Padahal, puncak kasus itu sempat menyentuh di posisi 113 ribu pasien pada 16 Juni 2021. 

Di sisi lain, positivity rate DKI Jakarta juga menunjukkan tren penurunan yang signifikan di angka 25 persen pada pekan ini. Angka itu jauh lebih rendah dari positivity rate awal Juli lalu yang berada di kisaran 45 persen. 

“Pemakaman Protap Covid-19 yang pernah mencapai lebih dari 350 pemakaman per hari kini sudah turun di bawah 200 per hari,” kata dia. 

Akan tetapi, Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menegaskan belum ada tren pelandaian kasus Covid-19 di Ibu Kota. Alasannya, positivity rate DKI Jakarta masih jauh dari standar minimal yang ditetapkan WHO.

“Prediksinya tetap menjelang akhir Juli ini, tapi belum bisa dikatakan melandai di Jakarta karena positivity rate tinggi lebih dari 20 persen,” kata Dicky melalui pesan suara kepada Bisnis, Selasa (20/7/2021).

Selain itu, Dicky juga menyoroti tingkat kematian pasien Covid-19 di Jakarta yang relatif mengkhawatirkan. Tingkat kematian itu mencerminkan rendahnya kemampuan pemeriksaan dan penelusuran kontak erat riil pasien Covid-19 di tengah masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper