Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Parameter Covid-19 Membaik, Anies Yakin Jakarta Mulai Jauhi Situasi Genting

Sejumlah parameter pandemi di Ibu Kota menunjukkan tren relatif baik seperti turunnya kasus aktif, positivity rate dan tingkat perawatan pasien di fasilitas kesehatan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memberi keterangan pers di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (8/7/2021). Foto : Nyoman Ary Wahyudi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memberi keterangan pers di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (8/7/2021). Foto : Nyoman Ary Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merasa optimis terkait pengendalian Covid-19 di Ibu Kota beberapa waktu terakhir.

Alasannya, sejumlah parameter pandemi di Ibu Kota menunjukkan tren relatif baik seperti turunnya kasus aktif, positivity rate dan tingkat perawatan pasien di fasilitas kesehatan. 

“Jangan pesimis, nyatanya kita bisa bersama mulai menurunkan tingkat kegawatan situasi. Bulan lalu kita menyaksikan Jakarta memasuki situasi genting, sekarang kita menyaksikan Jakarta mulai menjauhi situasi genting itu,” kata Anies melalui keterangan virtual, Senin (26/7/2021). 

Belakangan Anies menyebut fase ini sebagai gelombang perbaikan yang menuntut setiap masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan. Anies mewanti-wanti masih ada potensi naiknya kasus positif Covid-19 apabila masyarakat tidak menegakkan protokol kesehatan tersebut. 

“Jangan sampai gelombang perbaikan ini terhenti atau malah berbalik naik lagi karena kita lengah, kendor dan tidak disiplin,” kata dia. 

Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, terjadi penurunan kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota yang signifikan. Pada 25 Juli kemarin, kasus aktif di Jakarta menyentuh di angka 64 ribu pasien. Padahal, puncak kasus itu sempat menyentuh di posisi 113 ribu pasien pada 16 Juni 2021. 

Di sisi lain, positivity rate DKI Jakarta juga menunjukkan tren penurunan yang signifikan di angka 25 persen pada pekan ini. Angka itu jauh lebih rendah dari positivity rate awal Juli lalu yang berada di kisaran 45 persen. 

“Pemakaman Protap Covid-19 yang pernah mencapai lebih dari 350 pemakaman per hari kini sudah turun di bawah 200 per hari,” kata dia. 

Akan tetapi, Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menegaskan belum ada tren pelandaian kasus Covid-19 di Ibu Kota. Alasannya, positivity rate DKI Jakarta masih jauh dari standar minimal yang ditetapkan WHO.

“Prediksinya tetap menjelang akhir Juli ini, tapi belum bisa dikatakan melandai di Jakarta karena positivity rate tinggi lebih dari 20 persen,” kata Dicky melalui pesan suara kepada Bisnis, Selasa (20/7/2021).

Selain itu, Dicky juga menyoroti tingkat kematian pasien Covid-19 di Jakarta yang relatif mengkhawatirkan. Tingkat kematian itu mencerminkan rendahnya kemampuan pemeriksaan dan penelusuran kontak erat riil pasien Covid-19 di tengah masyarakat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper