Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang PPKM Level 4 Berakhir, Anies Klaim Kasus Covid-19 DKI Turun Drastis

Anies Baswedan menyebut PPKM yang diberlakukan sejak awal Juli memberikan dampak sangat positif pada pengendalian Covid-19 di DKI Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memaparkan evaluasi PSBB tahap III di DKI, Kamis (4/6/2020)./Istimewa
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memaparkan evaluasi PSBB tahap III di DKI, Kamis (4/6/2020)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim bahwa pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di DKI Jakarta berhasil, baik dalam menurunkan mobilitas dan kasus Covid-19.

Anies menyebut PPKM yang diberlakukan sejak awal Juli memberikan dampak sangat positif pada pengendalian Covid-19 di DKI Jakarta.

“Ini adalah hasil kerja keras kita semua, ribuan petugas yang bertugas siang malam kemudian jutaan rakyat yang mentaati. Angkanya apa, terlihat itu kasus baru turun, kalau kasus baru turun artinya penularan dalam dua minggu terkahir menurun sekali,” kata Anies dalam peresmian Program Vaksin Merdeka oleh Polda Metro Jaya, Minggu (1/8/2021).

Anies memaparkan pada 16 Juli di Jakarta tercatat ada sekitar 113.000 kasus. Sementara pada akhir Juli atau dua pekan kemudian, kasusnya turun ke 17.000.

“Bayangkan turun 100.000 kasus aktif, ini bukti konkret bahwa pembatasan mobilitas yang dikerjakan kemarin efektif. Mari kita teruskan, saya mengajak kepada semua untuk jangan kendor, ini belum selesai,” ujar Anies.

Dia juga menegaskan seputar positivity rate DKI Jakarta yang masih 15 persen, turun dari positivity rate sebelumnya yang sempat menyentuh 45 persen.

“Insya Allah kalo ini dibawah 5 persen kita bisa mengatakan masuk zona aman,” imbuhnya.

Kemudian, berdasarkan keterisian rumah sakit, tercatat bed occupancy rate (BOR) rumah sakit sempat mencapai 94 - 95 persen pada pertengahan Juli, dan saat ini sudah 70-an persen. Sementara anjuran WHO bisa dikatakan aman bila di bawah 60 persen.

“Jadi kita ingin semuanya jangan kendor, jangan puas jangan merasa berhasil. Ingat kalau yang muslim punya pengalaman tentang perang uhud, perang uhud itu sudah mau menang, tapi nggak tahan, apa yang terjadi? Kekalahan, karena tidak tahan untuk tabah. Sebelum prosesnya tuntas, mari kita tuntaskan, Insya Allah kita akan bisa betul-betul menang,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper