Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan angkat bicara mengenai isu pembentukan pasukan siber (cyber army) oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta.
Anies menyatakan bahwa, tidak tepat jika rencana MUI ditanyakan padanya. Bahkan, dirinya mengaku tidak setuju dengan tim buzzer.
Hal ini disampaikan oleh Anies Baswedan saat menjadi tamu di siniar (podcast) Close The Door: Deddy Corbuzier.
“Makanya saya tidak pernah mau. Saya tidak pernah bikin tim buzzer. Lebih baik jalankan seperti apa adanya,” kata Anies dikutip melalui podcast di YouTube Deddy Corbuzier, Rabu (25/11/2021).
Lebih lanjut, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu menegaskan, tidak setuju dan melarang jika ada pihak yang membuat buzzer untuk dirinya.
“Masa kita sekelas sama buzzer? masa kita mau ngikutin itu? jangan dong. Tunjukkan bahwa kita ini bekerja dengan akal sehat, kita bekerja dengan norma yang benar, kita pakai fakta itu aja,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta akan membentuk pasukan siber atau cyber army untuk menyebarluaskan keberhasilan Anies Baswedan, sekaligus melindungi sang Gubernur DKI dari serangan para buzzer di media sosial.
Ketua Umum MUI DKI Munahar Muchtar berharap jajarannya di bidang Informasi dan Komunikasi (Infokom) dapat membela dan membantu Anies Baswedan.
Jika buzzer mencari kesalahan Anies, menurut dia, MUI DKI justru harus menyampaikan berita soal keberhasilan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
MUI DKI akan mendapat jatah dana hibah dari pemerintah DKI senilai Rp10,6 miliar. Alokasi dana itu tercatat dalam Rancangan APBD (RAPBD) DKI 2022.